Senin, 29 Oktober 2012

Pembelaan yang seperti apa?


Sekitar 2 jam yang lalu, pukul 23.00 W.I.B. Saya di telpon teman saya, dia seorang tattoo artist dari Purworejo, yang sering tinggal di jogja untuk beberapa hari, biasanya menyeleseikan job cetak-mencetak dll. Dia memberi kabar bahwa baru saja menjadi korban pengeroyokan rombongan bertattoo, kronologisnya dari jalan solo ke arah bantul, teman saya menaiki mobil kijang lama, hanya 2 orang di mobil  itu, kemudian dia hendak mendahului mobil di depan-nya, satu mobil di depan-nya avanza hitam ber plat nomor B, yang jumlah rombongan 7 orang, dengan kaca di buka, dan lampu ruang mobil yang dinyalakan, 6 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, mereka memakai baju terbuka dan terlihat badan yang penuh dengan tattoo (tak terkecuali), pada waktu saat mendahului mobil hitam tersebut teman saya sekilas melihat dan memperhatikan rombongan mobil hitam itu, mungkin dalam hati berkata “heboh dan rame banget”, kemudian selangsung perjalanan teman saya di dahului kembali oleh rombongan tersebut, dengan klakson, dan kecepatan tinggi, teman saya di pepet dan diberhentikan di tengah jalan, satu kata yang terucap dari rombongan itu, “masnya ngapain liat-liat” kemudian tanpa negosiasi, kedua teman saya dikeroyok 7 orang tersebut, sembari proses pemukulan mereka pun sempat berkata “oh,anak tattoo juga ya?” dan terus melanjutkan pemukulan, teman saya membela diri dan terjadi perkelahian, posisi dua lawan tujuh, yang beranggotakan banyak lebih kuasa.

Di TKP itu beruntung warga datang, dan menolong kedua teman saya, ketujuh orang itu segera pergi. tanpa ada penyeleseian apa-apa. “Di duga mereka bukan warga asli jogja, dilihat dari logat bicara-nya, berdasarkan ciri dan penampilan mereka merupakan orang yang aktif dalam dunia tattoo, karna tidak asing dengan wajah mereka”, ucap teman saya. Setiap hari terjadi banyak kejadian yang beberapa menjadi kasus-kasus, saya pun diminta bantuan untuk menginformasikan kejadian tersebut kepada rekan tattoo, beragam komentar yang datang, dan saya sendiri tidak mengerti apa arti pembelaan.

Satu kasus malam ini, adalah pembelajaran baru kembali bagi kita kalangan tattoo, perilaku anarkis melanda dimana-mana, dalam komunitas tattoo kita menjumpai pertengkaran yang disebabkan oleh perihal tattoo itu sendiri, maupun perihal di luar tattoo, tak jarang juga ujung-nya anarkis. Coba bayangkan jika seluruh manusia yang ada di bumi ini bertattoo, maka kita akan bertanya kembali tentang sebuah pembelaan, "pembelaan yang seperti apa?", mungkin menjadi sebuah misteri yaitu 'pembelaan yang sejati'.

Saya akan memutar lagu untuk perenungan, yang menjadi akar suatu permasalahan itu timbul.

Slank
PISS
Terjadi salah paham...
Kadang udah nggak pake otak
Dikit-dikit pake emosi
Langsung maen adu fisik

Memangnya di sini Texas
Diabad....sembilan belas
Yang berisi koboi-koboi mabuk
Liar dan hukum ditonjok

Saling menendang - saling menerjang
Adu kuasa Adu senjata...dor...!
Terjadi persaingan
Susah dan semakin berat
Yang udah nggak ketahanan
Segala cara dihalalkan

Disinikan Indonesia
Orangnya saling percaya
Disini bukan di Sicilia
Yang tradisinya harus curiga

Saling menipu Saling memeras
Saling membajak (kaset gue lagi)
Saling berkhianat ....
Nggak ada preman...
Nggak ada mafia...nggak ada yang sok jagoan
Angkat tanganmu Tatap mataku Rasakan getaran Cinta dariku...



1 komentar: