Waktu
bayi... aku sering mengganggu tidurmu dengan suara tangis,
Untuk
meng-isyaratkan...
“aku ngompol
ibu”, “aku juga pengin susu”
Waktu
kecil... tidurmu banyak diganggu oleh celoteh mungil,
aku ingin
membuktikan bahwa anakmu sudah lihai bicara,
untuk
berkata
“ibuuuuuu!!!!
Aku digigit nyamuk”, “aku kedinginan”
Waktu sudah
dewasa, aku sudah berani tidur tanpa kamu,
Tapi ibu
masih saja dilanda gangguan tidur, karena banyak pikiran...
“sedang
dimana anak-ku”,”kapan pulang”, “ibu khawatirkanmu”
“apa kabar
anak-ku”, “apa kamu sehat”, “apa rewel”, “sudah makan belum”
Bertahun-tahun
lama-nya, semenjak kelahiranku ia tak pernah nyaman tidurnya,
Kasihan.....
Haiiiiiiloow
Ibu...
Malam ini
anakmu sudah pulang...
Dan...
Aku sudah
bukan bayi,
Sudah bukan
anak kecil,
Sudah di
tempat yang dulu (rumah)
Sehat,
kenyang...
dan tentu
mampu mengatasi nyamuk dengan mandiri
mengenakan
selimut dengan sendiri...
Semoga malam
ini tidurmu nyenyak,
Engkau telah
menumpuk rindumu dengan tidur, melebihi rindu dengan anakmu
Sekarang.. tak
seorangpun mengganggu, tak juga gangguan yang menuggu
Akhirnya ibu
tidur lebih awal tanpa gangguan, dengan ditemani sebuah buku dan
Jarinya
terselip diantara lembar halaman
Tapi
mungkin, sebenar-nya ia tak rela tidur sebelum buku habis di baca rampung
Ia memang
tidak sengaja tertidur, karena kecapean membaca,
Kelelahan
membolak-balik halaman yang tak juga rampung
Itu buku pertama yang di karang oleh
anak-nya, buku itu berjudul “mimpi ibu”
Sepertinya
nyenyak sekali tidurnya..
Mimpi berlatar
surga tayang dalam tidurmu yah bu???
Aku ingin
masuk turut serta beradegan disana
Dengan baju
kecil bermotif kereta api lucu yang warna-warni...
Kita
jalan-jalan..
Ke sungai
yang mengalir air susu
Ke taman
yang berisi banyak buah-buahan yang pohon-nya terbalik
Juga
bunga-bunga sedap mewangi
Lihat!!!!
Aku masih tetap usil
Menunjuk-nunjuk
sana-sini sambil tanya ini-apa-dan-itu..
Sambil
lari-lari kecil, dengan ceria aku menyanyikan lagu untukmu
“kasih ibu
Kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa...
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia”
Horeee,
prok-porok-prok tepuk tangan puluhan bidadari, wajahnya mirip ibu
Setelah
rasanya capek, kemudian aku terlelap tidur di pangkuanmu..
Dan aku
bermimpi...
Aku hadir di
sebuah masa..
Yang pada
ketetapannya cukup sekali saja untuk menghuninya
Disanalah
Sebentuk
dunia
Bumi langit lengkap
misterinya
Terdapat tak
terhingga mimpi jumlahnya
Dan
asyiknya....
Aku juga
punya teman bernama bunda
Kemudian
kami saling bercerita
Bunda
bercerita :
Tentang
mimpi menjadi penyanyi yang akhirnya : gagal
Memimpikan
mempunyai seorang anak yang
Punya
pendidikan tinggi, keluarga sakinah, karir cemerlang, hidup mapan
Yang juga :
gagal
Dan gagalnya
: menjadi ibu yang baik
Mimpi yang
mahal sekali, mimpi yang tak terbeli
Kemudian aku
juga berbagi mimpi
Mimpi
menjadi seorang penyair yang akhirnya gagal
Mimpi
menjadi orang hebat, kaya raya, istri solehah
Yang juga
lagi-lagi : gagal
Tentang
gagal-nya me-‘nyata’kan mimpi
Mimpi yang
tercuri, tak dapat di rebut kembali
Aaaaahhhh,,,, kami ngobrol sampe capek,,,,
Dan kami
berdua tertidur dalam peluk,...
Melalui masa
ini , kami takkan pernah mungkin
Mengulangnya
kembali
Walausejuta
ingin..
Dan itu
pasti nyata-nya....
wewwww
BalasHapuskapan kamu balik sini nah.... udah di tungguin om bob nih buat foto-foto... habis itu cuzz ke malang... wkwkwkw
BalasHapus