Rabu, 29 Januari 2014

Pigura


Rumahku tak jauh-jauh dari kuburan
Di seberang makam sana terdapat rumah tua
Di huni oleh janda seorang diri
Malang benar nasib-nya...
Menurut info arisan, anak-anak-nya tak pernah mau mengakui-nya sebagai bunda
Konon sudah sepuluh tahun lebih dia tinggal di rumah yang sebesar itu

Setiap kali lewat, aku sering mengamati-nya
Terdakang,  secara diam-diam, aku bermaksud mengintip-nya melalui ventilasi
Tapi kesempatan itu selalu gagal

Menurut saya semua janda adalah makhluk setengah gila
Karena telah kutemui banyak janda dengan tingkal laku yang macam-macam
Tak seorangpun mau menjanda
Seringkali alasan yang saya dengar dari mulut mereka
“janda adalah sebuh pilihan”
Gambaran sosok wanita tangguh.

Di halaman rumah juga berdiri pohon-pohon besar
Kalau angin datang semilir, udara terasa begitu sejuk...
Mendamaikan hati yang gundah....
Pantas saja, rumah yang sejuk dan damai ini
Telah membetah-kan kesendirian-nya bertahun-tahun

Aku sengaja ingin pergi kesana,
Sekedar untuk bincang-bincang misteri asmara
Untuk kali ini sudah kusiapkan kejutan untuk menemuinya
Salah satunya akan ku awali dengan masuk rumah tanpa permisi

Aku buka pintu yang tebal besar dan kuat...
Sembari kepalaku melihat ke penjuru sisi bangunan...
Sesuatu yang tak pernah ku kira,
Ternyata dia hobi mengoleksi pigura.
Di dalam rumahnya, terdapat banyak sekali pigura
Dari ukuran besar hingga kecil,
Dari yang bermotif sampai yang polosan..
Banyak sekali...
Setiap sisi tembok penuh dengan pigura...
Namun tak satupun terdapat gambar dalam pigura tersebut..
Dia tidak memajang pigura dengan satu gambar pun!!!!

Di sana sini perabot tua, dan sama sekali lagi-lagi tak ketemui gambar..
Tak ku temui potret, maupun lukisan..
Aneeeeeh....

Aku coba ambil satu pigura,
Aku amati di bekang pigura terdapat tanggaal,
 aku sendiri tak tahu maksudnya,
hanya tanggal, bulan dan tahun, tanpa ada informasi tulisan lain...

disaat terheran, seketika dikagetkan dengan suara dari belakang,

 “itu tanggal kematian!” ucap seorang dari belakang
‘aku sering menulis menulis tanggal kematian di balik pigura...’

Aku takut dan kaget tanpa ampun, dengan segala malu pula, telah ketahuan menyelinap!
Maksud kejutan jadi terkejut
Ta-ta-tanggal kematian siapa?

Entahlah...
Semenjak saya tinggal di rumah ini, sepuluh tahun lamanya,
Aku selalu menulis tanggal bersamaan bertambahnya makam di samping rumah...
Setiap kali ada orang mati (dikubur) baru, aku menuliskan tanggalnya di balik pigura,
Walau memang kuburan disitu tak begitu ramai.....
Dan memang sengaja tak ku abadikan gambar setiap mayat dalam pigura itu, ya hanya tanggalnya saja...

Dalam pikiran yang hampir tak dapat kupercaya, aku memberanikan untuk bertanya..
Semua ini apa maksudnya?

Aku ceritakan padamu
Menjadi janda, adalah mengikrarkan hidup dengan keterasingan
Seperti telah menggantikan kasih lama bernama sepi
Berdandan sedikit saja, sudah penuh bisikan tetangga
Pergi ke warung, berbelanja, ngobrol dengan lain jenis, menjadi bahan tanya banyak orang,
Hari-hariku tingkah laku ku keberadaanku, adalah bahan gosip paling membetahkan.

Banyak laki-laki datang dengan memperkenalkan duda-nya.. dan bercerita nasib buruknya...
Namun sama sekali tak pernah merubah status kesendirianku....
Kerana bagiku, cinta itu adalah memiliki dan tidak memiliki.
Cinta sejati takkan pernah terganti.
Tak banyak-tak banyak, manusia yang mampu memahami cinta...
Cinta sejati seperti cinta kita dengan pencipta...
Walau seberapa besar dosa kita, walau seberapa buruk kita di hadapan_NYA
Walau seakan kita tak patut untuk menjadi kekasih-NYA

Giliran aku bersuara..
Aku tak pernah menerbitkan rupa dalam setiap pigura,
Karena kekasihku telah menjadi kekosongan,
Dan hanya tersisa tanggal-tanggal kenangan...
Itulah cinta yang takkan pernah kembali,
Seperti tanggal yang tak mampu kau ganti...

Apa yang ingin kau cari tahu tentang janda?

Secara spontan aku jawab :Tak ada!

Tapi aku ingin kucritakan sesuatu padamu
Tentang lelaki yang tak beristri
Lelaki yang memilih tak menikah
Aku tak pernah bisa dan mampu memiliknya
Di rumah saya, penuh dengan foto bekas kekasih saya—
Semua pigura, lukisan, buku penuh dengan gambar kekasih saya dulu...
Aku punya banyak sekali gambar, tapi semua adalah wajah yang sama...!!!
Besar kecil dan berbagai gaya...
Seperti piguramu

Yang ingin aku katakan

Kita bernasib sama!!!!!

Selamat jumpa kembali,
Lihat sebelah,2 makam telah di gali, waktu yang tepat untuk berdoa

Dalam jawabnya sambil tersenyum
“Sungguh malang nasibmu”



4.05 27 oktober 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar