Rabu, 29 Januari 2014

Semarang – Jogja


Lelaki itu bernama huhum
Menjelang shubuh, dia akhirnya memutuskan untuk pulang...
Tempat seramai pesta tetap saja kualahan untuk menghibur sepi-nya
Rupanya, ia sudah tak sabar menahan kerinduan-nya pada mimpi...
Bagi-nya mimpi selalu punya cara tersendiri untuk menghibur manusia...
Penghibur yang tak pernah lelah...

Sebelum bermimpi ia ingin diantarkan sebuah lagu..
Segera diputar-nya lagu semarang-powerslaves
Di tengah lagu yang lirik-nya berbunyi demikian
..... semarang kudatang, lepaskan rinduku terdalam....
.
Ia sudah bablas tertidur.....

Di sebuah sepi, kemudian ia bertemu dengan perempuan yang berteman dengan sendiri..
Tanpa berkenalan dulu ataupun basa-basi...
Perempuan itu langusng mengeluarkan banyak cerita
Telah 2 tahun lebih ia berdiam disitu...
Mengobati penyakitnya yang sekian ini belum juga sembuh, padahal hanya sekali kambuh...
Ia memang enggan bermaksud menceritakan sakitnya, atau berbagi pada orang-orang...
Sakit ini tidak disembuhkan dengan dengan obat...
Walau seberapa mahal uang, tak mampu untuk membeli obat itu...
Seperti kita memimpikan sesuatu dan disitu kita sedang bermimpi di dalam mimpi....
Itu adalah sakitku, sakit yang di tanggung sendiri, sementara aku telah menyaksikan banyak orang-orang yang disakiti, lalu orang-orang itu menyakitiku....
Kemudian lelaki itu tanpa berkata sepatahpun..
Memeluk perempuan yang amat kasihan...
Lalu perempuan itu membalas pelukan dengan menutup cerita yang seharusnya masih berlanjut amat panjang...

Dalam sepi itu hanya berlaku waktu sedetik saja, hanya karena suara yang tiba-tiba bernyanyi

“..... pulang ke kota mu, ada setangkup harap rindu.....”
Awal syair lagu tadi membangunkan sesorang perempuan yang sedang asyik mimpinya
Alarm telah dia setel dengan lagu berjudul Yogyakarta – Kla Project
Bergegas Kemudian ia bersiap untuk melayani kerja,
berangkat menuju ramai..
Dia masih saja selalu tegar dalam pekerjaan, namun tidak dengan cinta
Kelak dalam hidup-nya ia akan selalu ingat akan mimpi sepagi tadi
Perempuan itu bernama Tiara


1 komentar: