Tidak ada patokan waktu yang
jelas bagaimana saya telah dibaptis sebagai ‘macanista’, tiba-tiba saja di
suatu petang saya harus rela melarikan diri dari kamar mandi untuk merangkum
pikiran saya selama seminggu, lalu saya meloncat! Mendobrak pintu yang setengah
terkunci, bergegas mengobrak-abrik isi almari, dan kini telah saya dapati
sekeping album bertitle HEAVYMETALITHICUM besutan SANGAKAKALA, bajingan!!! Saya
keranjingan.
Di awal tahun 2012, saya
mendapati obrolan, “ada Sangkakala? Sangkakala
main pukul berapa? Ayo bergegas! Jangan sampai ketinggalan”, begitu ucap
karib saya. “What sangkakala? Grup musik
macam apa?” Saya kembalikan tanya. Itu kali pertama kencan saya gagal hanya
karena pementasan band rock kabupaten bernama Sangkakala. Lama berselang, saya baru
benar-benar ‘Ngeh’ di awal tahun 2013, waktu itu saya turut andil di event Ducati Auto Week, kebetulan sangkakala turut
mengisi. Bergabung dalam euphoria, saya memilih di barisan penonton paling
depan. Wah!! Jadilah sadar bahwa saya orang paling celaka, bagaimana mungkin? karena
terhitung dari tahun 2009 saya hadir di Jogja telah melewatkan band semacam
ini, namun kecelakaan itu juga sekaligus keberuntungan saya, semenjak panggung
itu saya merasa berani bangga berucap “
hidup saya beruntung, rock still live, rock tetap bergema bro!!” akhirnya
saya tak harus lagi menantikan panggung band semacam, Kidnap, Kaisar, Power
Metal, juga daftar lain punggawa rock era 90-an”
Keberuntungan saya berlipat
ganda, Sangakakala masih konsisten hadir di panggung-panggung seputaran Jogja,
dari acara pameran, gigs, acara clothing, acara kustom, juga barangkali
acara nikahan. Melewati panggung kedua, panggung, ketiga, sampai panggung
sekian, saya mulai terbiasa membaca, maka Huhum membaca Sangkakala.
Sangkakala adalah band dengan
formasi yang terdiri dari Baron Capulet Araruna sebagai ahli urak-kan, Rudy Atjeh
sebagai pembetot bass, dan Ikbal Lubis penyayat gitar, dan tukang pancal drum
bernama Tatsoy. Mereka sering menyebut diri mereka sealiran Heavy Metal, bisa juga Rock Kabupaten, atau apapun bebas
menyebutnya. (Bajingan! sejujurnya saya
kesulitan meneruskan tulisan ini, karena mestinya kalian memang wajib
menyaksikannya). Beberapa dari mereka adalah para perupa yang aktif di
berbagai kegiatan pameran Seni Rupa, ini terbukti dari sajian artwork mereka dan
proses kreatif mereka dalam menjunjung harkat, derajat, dan martabat sebuah
band. Mereka pernah juga nampang di kemasan katalog Biennaele Jogja X 2009, yang lain
presentasi proyek kreatif sepuatar kostum panggung yang mereka pakai. Yang seharusnya
tak terlewatkan adalah menyaksikan aksi panggung mereka, di setiap panggung
mereka siap menghadirkan waktu kebaruan bagi pemirsa, kembang api, humor dan
cita rasa lokal adalah paket yang ditawarkan Sangkakala.
Dalam praktik kemusikan-nya,
memungkinkan adalah sikap keterbukaan segala tentang Sangkakala, yang paling
dapat dipastikan adalah Sangkakala sarat akan iconic semodel Macan, filosofi macan
apa yang mereka maksud?. Multitafsir memang, barangkali mereka ingin mengutarakan
tentang kekayaan fauna negara kita yang semakin waktu kian memperihatinkan, sebagai
contoh Macan Jawa yang tinggal mitos, atau nasib Macan di kebun binatang yang beberapa
waktu banyak yang mati hanya karena masalah kurangnya pemeliharaan, bisa jadi
macan adalah simbol agresifitas, semangat, kejantanan, atau bisa juga mereka
hanya mengidolakan macan semata, karena mustahil jika mereka mengidolakan para
anggota dewan atau pegawai negeri sipil. Kemudian ‘Macanista’ adalah sebutan teman-teman yang mendukung aktifitas
musik mereka, bagi mereka istilah penggemar tak lain hanya sebuah ilusi, saya
sendiri macanista, macanista bisa juga berarti siapapun penikmat karya mereka,
konyolnya saya merasa diri saya sebagai fans mereka, hahaha...
Lalu kita akan mengorek-orek
syair, bagi kalian yang merasa nakal dan tidak katam-katam, kalian harus
mendengarkan lagu K.A.N.S.A.S, ini adalah model singkatan/akronim yang ngetrend
era 90 an, seperti Power Slave dengan
ber 217 an (maksudnya berdua satu tujuan),
lalu KANSAS adalah Kami-Anak Nakal-Suatu-Saat-Akan-Sadar. Menggelitik memang,
kita jadi bernostalgia era musik rock mengibarkan bendera, kita akan akrab
dengan misal ARDATH : Aku-Rela-Diperkosa-Asal-Tidak-Hamil. Di dalam lagu Kansas saya ingat nuansa band
punk asal Malang bernama Begundal Lowokwaru, mereka dengan bebas berbicara apa
adanya, sebuah kejujuran yang mestinya memalukan, namun ini adalah sebuah
pengakuan yang patut di apresiasi, kenakalan semestinya merupakan sebuah
kewajaran, bukan perihal yang harus dihindari, jadi semacam proses hidup, nakal
adalah aktivitas yang memang harus dianut, dalam Kansas akan dimisalkan dalam beringasan,
durjana, bajingan, persetan, dan semacamnya, memang demikian aktifitas yang
mewakili anak muda bukan?. Tapi yang menjadi pelajaran penting adalah, dalam
lirik terakhir (sama dengan judul), “.....kami
anak nakal suatu saat akan sadar....”, pikirkan kembali baik-baik kalimat
itu, sebuah kesadaran akan timbul buah dari penyimpangan, jadi seseorang
diharapkan harus sadar setiap waktu, bayangkan saja misalkan bagaimana bisa
kita dapat memahami sebuah kesadaran sebelum kita melakukan aksi ketidaksadaran,
lalu dengan lagu ini berarti bentuk edukasi secara nyata, praktek langsung untuk
memahami dosa semacam a,b,c,d, dan di luar itu adalah kebaikan. Nah jadi dengan
Kansas, ada sebuah kelegaan yang dimana mereka (yang) sejauh ini ‘meresahkan’
akan tiba saat nanti dalam kondisi baik-baik saja, tapi pertanyaan-nya adalah akan
jadi apa yang sejauh ini tak pernah nakal? hoho. Ada juga tentang gemah-meriah
kultur pertunjukan Tong Setan, sebuah
bingkisan aksi kenekatan dalam mewakili reka adegan bertajuk ‘kehidupan’, “oh yes! life is so hard beibeh”, mestinya siapapun akan gila untuk
sebuah pertunjukan hidup, jika memang pertunjukan Tong Setan berakhir menjadi
buah kagum-tegang pemirsa, itu hanya bonus disamping perjuangan dari cara
bertahan, oli murahan dan rawan kecelakaan tak menjadi apa, kan “this is life, everyone must struggle!”. Dan
yang menjadi anthem macanista adalah
lagu berjudul sangkakala, ini adalah lagu wajib paskibraka (Pasukan Bendera
Sangkakala), SPG (Sangkakala Promotion Girl) masih banyak lainnya, jika kalian telah
mendengarkan judul ‘sangkakala’ lunas sudah perkenalan dengan band nakal satu ini.
Dilanjut dengan Rock Live At Roller
Coaster, Gangbang Glamrock, Heavymetalithicum, Hotel Berhala, Kawan X Lawan
adalah lagu yang seharusnya anda dengarkan dalam kesempatan hidup yang hanya
sekali saja.
Duh Gusti!!! Saya tak merelakan
berpanjang-panjang dalam hal Sangkakala, karena Tuhan sengaja menciptakan
mereka agar kita geleng kepala! Disamping itu saya mengakui bahwa saya sendiri
kuwalahan menuliskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar