Suasana sore
mendung di Jalan Golo (22/11), mengundang rasa penasaran. Beberapa pengguna
jalan menyempatkan berhenti sebentar untuk sejenak menyaksikan aktivitas di tanah
lapang, sebagian dari penduduk sekitar ada yang sengaja memposisikan diri
berlama-lama memperhatikan pemandangan di
sebuah tembok tinggi nan panjang sebagai pembatas tanah lapang tadi. Kita akan
melihat beragam ekspresi semangat anak muda dalam mengokupasi tembok jajahan
mereka, ada yang meng-ekskusi dengan cara sendiri maupun berkelompok. Serangkum
peristiwa ini adalah perjuangan mereka dalam menyelesikan sebuah gambar yang akan kita kenal dengan
sebutan street art. Kegiatan ini buah
gagasan sekelompok muda yang menyebut diri mereka dengan nama “Badface
Crowter”.
Badface Crowter
adalah nama sebuah crew (kelompok
graffiti) yang terbentuk dari tahun 2007, hingga kini para personil berjumlah 6
orang, mereka adalah setsu, meksi, mite,
heine, meas7, dan hans. Kata ‘Badface’ sengaja
diambil untuk mewakili masing-masing member yang memiliki sifat jelek dengan berbagai
karakter, dan ‘Crowter’ diambil dari kata ‘crowd’
adalah sikap spontanitas rusuh tak terkendali, kedua
bagian tersebut mereka amini sebagai sebuah nama atas kebersamaan. Menurut mereka, dengan masing-masing
mengetahui sifat buruk dan kebiasan rusuh tersebut dapat membuat mereka saling
memahami, sikap tadi sebagai landasan awal untuk kedepan menjadi solid dalam
sebuah tim. Kebersamaan mereka sering dihabiskan dalam rangka bombing (menggambar di jalan), mengikuti
aneka lomba graffiti tingkat nasional, pernah juga turut berpartisipasi dalam
kegiatan kesenian seperti Jogja Wall Nation, Jogja Biennale, kemudian membuat acara acara graffiti jamming, salah satunya di daerah
Jalan Parang Tritis. Selain itu, rutinitas harian banyak dihabiskan dengan
kegiatan sablon, membuat merchandise, diskusi dan sharing. Sebagai kelompok
yang hendak maju mereka menyusun beragam agenda, kebutuhan, dan mengumpulkan
kas dari kegiatan bersama, dari dana kas yang terkumpul salah satunya dialokasikan
untuk membuat acara.
Acara diselenggarakan dalam rangka merayakan
ulang tahun Bedface yang ke-7. Sebenarnya mereka telah bertambah usia terhitung
bulan September kemarin, namun baru diadakan perayaan bulan ini oleh karena
banyak persiapan yang harus di lalui. “Kami bersyukur akhirnya kegiatan yang
kami rencanakan dapat terselenggara” ucap mereka saat peserta sibuk menggambar.
Momentum ulang tahun ini mengambil tema “Glory
From Your Hand”, dimana para peserta
dibebaskan menggambar sesuai dengan gaya masing-masing, namun tidak
menutup kemungkinan untuk merespon gambar dari para peserta lain, oleh sebab
gambar yang dikerjakan saling bersebalahan dan mengingat media menggambar pada satu tembok
yang panjang. Venue sengaja dipilih di
ruang terbuka-ruang baru yang masih benar-benar fresh, maksudnya sebelumnya
adalah tembok yang masih polos. Sengaja memilih ruang alternatif di sekitar
pemukiman warga dengan harapan agar tidak monoton, dengan ini juga memungkinkan agar
karya lebih lama tertempel. Sebanyak 34 peserta turut andil dalam kegiatan
ini kebanyakan berasal dari Jogja, untuk luar kota ada yang dari Tangerang, Solo
dan Semarang, mereka yang ambil bagian adalah : NSIDE, RUNE, SIC, NICK, TRASH, MACE, ARTZ, OCK, 12PM, FCDZ, RUMK, KIMOZ,
UCHAN, MUST, ZENT, SKVLT, LOVEHATELOVE, ZEMB, YKLOGOS, BLATZ, THEO, RUKS,
RESEIST, HEREHERE, SURO, TMT, DIKZ, IENDLOVEBADILUST, RISE, INC, juga beberapa nama
yang turut mendukung seperti Pacific Paint, RJ, Squad Store, TMT Indonesia,
Arrow Supplies, Flame Graff, Fakelab, Glorious.
Badface
memandang bahwa perlunya diselenggarakan acara graffiti, melihat scene graffiti
semakin ramai, kegiatan sebagai wujud eksistensi atas scene graffiti,
masing-masing bisa show up dengan
karya mereka. Untuk kesempatan ini, Badface juga bermaksud mendokumentasikan
kegiatan secara menyuluruh, dari awal persiapan, publikasi, proses pengerjaan,
sampai akhir, untuk kepentingan pengarsipan terutama dalam bentuk video. Badface mengucap harap, “ulang tahun ini sebagai momentum ajang pengkaryaan bersama, eksis
menggambar, dan menjaga nuansa toleran dan kebersamaan, ini bukti kebersamaan
para pelaku graffiti lintas generasi, lebih jauh kedepan semoga tim kami (
Badface ) dapat membuka graffiti store,
dalam rangka meramaikan scene graffiti
dan membantu siapapun yang bermaksud turut andil dalam kesenian ini, terima
kasih untuk rekan-rekan semua atas dukungan hingga sejauh ini”. @huhumYK
“Kini tembok telah berubah menjadi galeri pandang
yang membetahkan, buah kerja para seniman jalan.. Kita tak pernah tahu
bagaimana nasib karya atau dampak bagi pemirsa-nya, tapi paling tidak Badface
dan teman-teman telah berusaha memberikan keindahan bagi kita semua.......
....
Panjang Umur, Kreativitas!.....”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar