Selasa, 27 Agustus 2019

Mister Cartoon, Pahlawan Lowrider

Seniman jalanan bisa menemukan caranya sendiri untuk menjadi terkenal, dengan karya yang terpampang di papan iklan film, mobil kustom dan video game. Dia menyebut produk-produknya sebagai “street cred” yang merupakan budaya tandingan keren.


Mister Cartoon memandang sisi kosong di sebuah mural raksasa dan mengocok kaleng catnya. Suara cat aerosol mendesis di udara. Dengan beberapa gesekan dari tangan berototnya, sebuah gambar mulai terbentuk, sebuah gerombolan awan badai yang berkumpul di atas tongkat lap windex bewarna biru. “Jika aku tahu Polisi bakal datang untuk menangkapku, mungkin aku bisa menyelesaikan semuanya dalam satu jam,” candanya.

Cartoon berdiri tegak di puncak tangga di depan kanvas berukuran 14x48 inch di studio besarnya, di jalan buntu, area dekat perkotaan melewati daerah Skid Row, Los Angeles. Pekerjaan yang sedang dilakukannya saat itu sangat sulit dimasukkan dalam kategori vandalisme. Papan iklan tersebut merupakan pekerjaan dari Universal Studios untuk promosi film waralaba terbaru tentang balap jalanan, Fast & Furious.

Sosok Cartoon tampil kekar, dengan rambut dicukur pendek dan tato ala gangster yang mewarnai lengan bawah hingga leher, telah menjadi salah satu pembuat gambar terlaris untuk korporasi di Amerika. Dia menempatkan diri untuk ‘menjiwai’ produk-produk, bahkan selebritis – dengan street cred lewat kontra budaya yang keren.

Mister Cartoon lahir dengan nama Mark Machado (namun nama ini tidak disukainya), mengakui kalau dia setuju perbuatannya yang suka mencorat-coret dinding dianggap sebagai kriminal. Dia adalah sosok besar di kalangan Lowrider—seniman tersebut mempunyai 11 mobil kustom khusus kontes yang berkualitas tinggi. Kemampuannya untuk menciptakan gambaran yang meliputi gangster Chicano dan budaya Lowrider, 70’s New York Graffiti dan Japanimation telah membuat Cartoon menjadi seniman terkenal sebagai perancang mobil kustom, ilustrator dan desainer pakaian.

“Ini pastinya merupakan sebuah kemajuan melihat karyamu sendiri di papan iklan besar,” Cartoon mengatakan. “Berkerja dengan agensi desain, mendesain mobil dan mengonsepnya, ini adalah jalan panjang dari ayahku untuk memberi tahu cara mendapatkan pekerjaan bagus.” Desain grafis, ilustrasi dan karya seni milik Cartoon juga telah digunakan sebagai senjata visual kepada pemirsa lewat kultur pop.

Cartoon memasukkan cita rasa ala gangster melalu video game yang laris manis Grand Theft Auto: San Andreas. Dia mendesain pakaian untuk perusahaan termasuk Levi Strauss, Stussy, Vans dan Supreme. Dia mendesain ponsel cerdas T-mobile sidekick yang dikustomisasi. Dia juga melakukan pekerjaan detail untuk konsep mobil Scion. Pada tahun 2005, Nike mengontrak Cartoon untuk menciptakan edisi terbatas dari Air Force 1 dan Cortez Shoes.

“Popularitasnya didapatkan dari kualitas estetika yang dia ciptakan, bukan sebaliknya,” kata produser film Brian Grazer, yang merencanakan film berdasarkan kehidupan Cartoon. “Dia tidak berubah, dia masih cadas. Dia semacam penjaga gerbang di dunia seperti itu.”

Aaron Rose, sosok penting di dunia seni bawah tanah dan salah satu sutradara dalam dokumentasi seni jalanan Beautiful Losers telah menunjukkan karya kreasi Cartoon di tiga pameran. Dia mengatakan identifikasinya dengan korporasi besar dan berpengaruh telah membantu membedakan dirinya dari artis jalanan yang hanya ingin terlihat keren.

“Perusahaan-perusahaan pakaian terkenal mengajak kerja sama dan mempromosikan idenya adalah langkah besar untuk naik dari dunia bawah tanah,” Rose mengatakan. “Nike adalah perusahaan besar, dia mendapatkan 5 juta lebih penggemar baru. Ini memberikan Cartoon status sebagai selebritas kultus.”

Mister Cartoon tumbuh di San Pedro, anak dari kelas pekerja yang mempunyai toko cetak. Ketika muda, dia sempat tertarik dengan geng yang dia deskripsikan sebagai Knuckleheads and Sickos (bodoh dan psikopat) tetapi dia berhenti ketika mendaftar sebagai anggota geng. “Aku telah dipengaruhi oleh budaya gangster secara dekat dan pribadi dari usia muda,“ Cartoon mengatakan. “Ketika orang tuaku bekerja, aku membuat masalah di jalanan. Aku bisa saja dipenjara atau dibunuh.”

Ketika Cartoon masih remaja, gayanya dipengaruhi dari grafiti-grafiti berbentuk kata yang abstrak, berwarna cerah yang biasanya dia temukan di kereta bawah tanah New York. Ketika dia masih umur 17-an, kepolisian menuntutnya 30 ribu dolar dengan alasan vandalisme. Seniman—yang menambahkan labelnya sebagai Cartoon dengan kata Mister dengan tujuan dilihat sebagai orang dewasa – ditangkap sebagai pelaku di bawah umur. Dia menghindari pergi ke penjara anak-anak dengan mengaku bersalah.

Cartoon masuk ke dalam masa percobaan dan didenda sebesar 3.000 dollar. Di era tersebut, pelaku vandal graffiti remaja bertanggung jawab untuk membayar 1/10 kerugian dari yang diakibatkan. Cartoon membayar hampir setelah hukuman disahkan, ketika dia mendapatkan pekerjaan pertamanya: membuat mural untuk sasana Tinju. “Aku menggunakan grafiti untuk membayar utang akibat hukuman grafiti,” kata Cartoon sambil tergelak. Tapi beberapa bulan kemudian sang seniman sudah kehilangan ketertarikannya untuk menciptakan graffiti liar.

Melalui ketidaksengajaan, seorang fotografer dari majalah Car and Driver menawarkannya untuk membuat grafiti ala geng buat latar belakang untuk sesi pemotretan, ini menjadi portofolio Cartoon yang pertama. “Seseorang berhenti di SMA San Pedro dan mengatakan, ‘Hey siapakah seniman grafiti terbaik di sini? Aku punya pekerjaan untuknya mengerjakan sampul majalah’,” Cartoon mengingat.

Terobsesi dengan budaya mobil, Cartoon mulai melakukan pengecatan airbrush untuk t-shirts di pameran mobil kustom dan sedikit demi sedikit mengerjakan lukisan mural di pintu mobil dan kap mobil.  Pada umur 20, dia mendapatkan pekerjaan sebagai ilustrator di majalah Hustler dan setelah itu melakukan pekerjaan sebagai pelukis sampingan komik cabul, lalu menjadi desainer sampul album musisi  hip hop Southland.

Terobsesi dengan budaya mobil pada 1992, dia bertemu Estevan Oriol, manajer dari trio Cypress Hill. Mereka menjadi teman ketika Cartoon sedang mendapatkan banyak sekali pesanan tato-tato. Oriol meyakinkan Cartoon kalau seni tato dapat menjadi seni yang utuh dari apa yang sudah dia lakukan. Sang manajer mengontrak Cartoon untuk menciptakan sampul album buat Cypress Hill dan membawanya ke dalam tur dengan grup yang suka pesta.

“Aku membiarkan dia mentato diriku,” kata Oriol. “Aku menunjukkan kepada teman-teman dari Cypress Hill dan meyakinkan mereka untuk mendapatkan tato juga. Ketika kita melakukan tur dengan Goodie Mob atau Outkast, aku selalu bilang, “Cobalah ditato sama kawanku satu ini.”
Karya tato yang akhirnya memberi dia reputasi adalah yang dibuat untuk Eminem. Pada tahun 1999, kurang dari 5 tahun setelah tato pertamanya yang berupa senapan api, Cartoon melukis pemandangan kota pada tangan kiri atas sang superstar. Ia terima kasih kepada popularitas dan pengaruh dari Eminem pada saat itu, bisnis Cartoon menjadi titik puncaknya untuk mulai dikenal oleh  masyarakat.

Cartoon telah menggambar desain-desain warna hitam telanjangnya (menggunakan gaya seniman tato penjara, dia tidak pernah menggunakan tinta berwarna) kepada artis Pop Who’s dan atlet basketball. Termasuk penyerang Utah Jazz Carlos Boozer. Bayaran minimalnya adalah 1000 dollar setiap sesi. “Jika kamu menanyakan harga, kamu tidak bakalan bisa mendapatkannya,” kata Cartoon. Walaupun dia menolak untuk ditanyakan berdasarkan harganya, tato skala besar seperti angka “50” yang pernah dia gunakan pada punggung dan bahu rapper 50 Cent dikabarkan bertarif dengan harga 20.000 dollar.

Pada tahun 2002 saat pembuatan film “8 Mile”, Grazer seorang wakil ketua dari rumah produksi Imagine Entertainment mengingat bahwa dia mendengar Cartoon dari Eminem. Dia mengunjungi ke studio tatonya, dan dengan kesan pertama yang baik, Grazer membuat kontrak untuk membuat film biografi dengan judul tentatif Ink dia juga mengontrak Cartoon untuk menjadi produser eksekutif dengan judul Lowrider.

“Dia memiliki penggemar bawah tanah yang banyak,” kata Grazer. “Aku menyukai karyanya baik tato, mobilnya, rincian gayanya. Dia itu cerdas dan asli. Kisahnya itu menarik.”

Tetapi, Nike, sempat menolak ketika Cartoon memberi proposal buat mendesain produknya pada 2004. “Ini membutuhkan waktu setahun untuk meyakinkan Nike, melalui proposal dan pertemuan yang banyak.” Cartoon???... dia kan tukang tato, apa yang dia tahu tentang fashion? ingatnya mendengar dari perwakilan Nike. ”Aku tidak menganggapnya hinaan, aku cuma bekerja secara multitasking, aku berpikir: ‘jangan terlalu fokuskan semua tenaga di satu tempat saja.’”

Sang seniman berteguh, sekarang sneaker edisi terbatas yang dia desain saat berkolaborasi dengan Lance Armstrong terjual ratusan dollar di atas harga retail. Nike akhirnya suskses merilis edisi terbatas dari desain ulang Air Force 1 sneakers (seperti model yang dia taruh gambaran tengkorak, sarang laba-laba dan tulisan ‘L.A.”) termasuk “keluaran yang paling diminati dalam sejarah.”
Dalam menjaga citranya sebagai pahlawan untuk kaum Lowrider, Cartoon mengendarai mobil yang dikustom, Chevy Impala keluaran 64, dari Skid Row menuju Sunset Trip untuk pembukaan menuju billboard Fast & Furious.

Sesampainya di sana, si seniman menekan tombol untuk membuat bagian depan mobil naik dan turun dengan gas spring hidrolik sebelum fotografer, reporter dan kameramen berkumpul untuk mengabadikan.

Michel Moses, wakil presiden eksekutif dari pemasaran dan publisitas Universal Pictures mengatakan, studio mengontrak Cartoon yang mereka deskripsikan sebagai “seniman graffiti terpenting di kota ini,” untuk menciptakan papan iklan dengan tujuan menghubungkan kembali Fast & Furious dengan budaya jalanan asalnya.

Studio memberi Cartoon kebebasan yang tidak biasanya untuk menggambarkan adegan penting dan kendaraan di dalam film yang dirancang dengan visual yang menjadi ciri khasnya: ada mobil-mobil macho muscle,  femme fatale (istilah buat perempuan yang cantik tapi berbahaya), tengkorak dia de los muertos (perayatan hari kematian Meksiko) dan nama film yang dirancang dengan font gothic gangster.

Baik seniman ataupun studio akan mengomentari harga buat mural. Seniman graffiti lokal Revok dan Toomer ikut membantu Cartoon membuatnya.

Papan iklan tersebut adalah pekerjaan di dunia perfilman kedua untuk si Cartoon. Dia mendirikan namanya di dunia perfilman sebagai seniman handal tahun lalu dengan poster yang mengikutsertakan Al Pacino dan Robert De Niro di drama kriminal berjudul “Righteous Kill” – sebuah gambar memberi kesan akan kertas koran, poster orang buronan dan grafiti stensil.

“Dia serius termasuk satu grupnya,” kata Peter Adee, presiden pemasaran dan distribusi untuk rumah produksi Overture, yang menyewa Cartoon untuk mendesain poster “Righteous Kill” dan Estevan Oriol yang memfotonya. Mereka mencoba untuk mendapatkan ide sekomersial mungkin tanpa harus menjual seninya. Mereka melakukan produksi gambar-gambar secara besar-besaran, tetapi pada saat yang bersamaan tidak melakukan homogenisasi. Mereka tetap mempertahankan seni dan akar muasal mereka.”

Mister Cartoon, seorang suami memiliki 4 anak, melacak kesuksesan personal dan profesionalnya kepada pengalaman yang dia alami pada 1997 ketika dia memutuskan untuk berhenti minum dan mengkonsumsi obat-obatan yang dia sukai setelah beberapa tahun ikut tour dengan Cypress Hill. Seorang kawan dari dunia tato, Baby Ray, membantu Cartoon meningkatkan teknik mentatonya sekaligus menyediakan bantuan berupa tuntunan spiritual dan didikan keras.

“Aku tidak mengharapkan penghargaan, roti biskuit ataupun pujian,” kata Cartoon. “Aku  memutuskan untuk mengubah hidupku dan menolong keluargaku.” Keputusan itu menghasilkan kejelasan untuk mengejar ambisinya. Tetapi mengetahui sang seniman berniat untuk melakukannya, diperlukan juga peraturan yang harus diikuti agar bisa berhasil.

“Apakah aku berbakat atau bertalenta?” Cartoon mengatakan “Tidak. Aku mendapatkan semuanya melalui kerja keras. Melalui menghormati orang tua. Dari nasihat orang lain, dari berlatih ketika semuanya sedang tidur. Aku telah menemukan sesuatu yang aku sukai dan aku latih tiap harinya.”












Tidak ada komentar:

Posting Komentar