Seniman jalanan bisa menemukan caranya sendiri
untuk menjadi terkenal, dengan karya yang terpampang di papan iklan film, mobil
kustom dan video game. Dia menyebut produk-produknya sebagai “street cred” yang
merupakan budaya tandingan keren.
Mister Cartoon memandang sisi kosong di sebuah mural raksasa dan mengocok kaleng
catnya. Suara cat aerosol mendesis di udara. Dengan beberapa gesekan dari
tangan berototnya, sebuah gambar mulai terbentuk, sebuah gerombolan awan badai yang berkumpul di atas tongkat lap windex bewarna biru. “Jika aku tahu Polisi
bakal datang untuk menangkapku, mungkin aku bisa menyelesaikan semuanya dalam
satu jam,” candanya.
Cartoon berdiri tegak di puncak tangga di depan
kanvas berukuran 14x48 inch di studio besarnya, di jalan buntu, area dekat
perkotaan melewati daerah Skid Row, Los Angeles. Pekerjaan yang sedang
dilakukannya saat itu sangat sulit dimasukkan dalam kategori vandalisme. Papan
iklan tersebut merupakan pekerjaan dari Universal
Studios untuk promosi film waralaba
terbaru tentang balap jalanan, Fast &
Furious.
Sosok Cartoon tampil
kekar, dengan rambut dicukur pendek dan tato ala gangster yang mewarnai lengan
bawah hingga leher, telah menjadi salah satu pembuat
gambar terlaris untuk korporasi di Amerika. Dia menempatkan diri untuk
‘menjiwai’ produk-produk, bahkan selebritis – dengan street cred lewat kontra budaya yang keren.
Mister Cartoon lahir dengan nama Mark Machado (namun nama ini tidak
disukainya), mengakui kalau dia setuju perbuatannya yang suka mencorat-coret
dinding dianggap sebagai kriminal. Dia adalah sosok besar di kalangan Lowrider—seniman tersebut mempunyai 11 mobil kustom khusus kontes yang
berkualitas tinggi. Kemampuannya untuk menciptakan gambaran yang meliputi
gangster Chicano dan budaya Lowrider, 70’s New York Graffiti dan Japanimation
telah membuat Cartoon menjadi seniman terkenal sebagai perancang mobil kustom,
ilustrator dan desainer pakaian.
“Ini pastinya merupakan sebuah kemajuan melihat karyamu sendiri di papan
iklan besar,” Cartoon mengatakan. “Berkerja dengan agensi desain, mendesain
mobil dan mengonsepnya, ini adalah jalan panjang dari ayahku untuk memberi tahu
cara mendapatkan pekerjaan bagus.” Desain grafis, ilustrasi dan karya seni
milik Cartoon juga telah digunakan sebagai senjata visual kepada pemirsa lewat
kultur pop.
Cartoon memasukkan cita rasa ala gangster melalu video game yang laris
manis Grand Theft Auto: San Andreas.
Dia mendesain pakaian untuk perusahaan termasuk Levi Strauss, Stussy, Vans dan Supreme.
Dia mendesain ponsel cerdas T-mobile sidekick yang dikustomisasi. Dia juga melakukan
pekerjaan detail untuk konsep mobil Scion. Pada tahun 2005, Nike mengontrak
Cartoon untuk menciptakan edisi terbatas dari Air Force 1 dan Cortez Shoes.
“Popularitasnya didapatkan dari kualitas estetika yang dia ciptakan, bukan
sebaliknya,” kata produser film Brian Grazer, yang merencanakan film
berdasarkan kehidupan Cartoon. “Dia tidak berubah, dia masih cadas. Dia
semacam penjaga gerbang di dunia seperti itu.”
Aaron Rose, sosok penting di dunia seni bawah tanah dan salah satu sutradara
dalam dokumentasi seni jalanan Beautiful Losers
telah menunjukkan karya kreasi Cartoon di tiga pameran. Dia
mengatakan identifikasinya dengan korporasi besar dan berpengaruh telah
membantu membedakan dirinya dari artis jalanan yang hanya ingin terlihat keren.
“Perusahaan-perusahaan pakaian terkenal mengajak kerja sama dan
mempromosikan idenya adalah langkah besar untuk naik dari dunia bawah tanah,” Rose mengatakan. “Nike adalah perusahaan besar, dia mendapatkan 5 juta
lebih penggemar baru. Ini memberikan Cartoon status sebagai selebritas kultus.”
Mister Cartoon tumbuh di San Pedro, anak dari kelas pekerja yang mempunyai
toko cetak. Ketika muda, dia sempat tertarik dengan geng yang dia deskripsikan
sebagai Knuckleheads and Sickos (bodoh
dan psikopat) tetapi dia berhenti ketika mendaftar sebagai anggota geng. “Aku
telah dipengaruhi oleh budaya gangster secara dekat dan pribadi dari usia muda,“
Cartoon mengatakan. “Ketika orang tuaku bekerja, aku membuat masalah di
jalanan. Aku bisa saja dipenjara atau dibunuh.”
Ketika Cartoon masih remaja, gayanya dipengaruhi dari grafiti-grafiti
berbentuk kata yang abstrak, berwarna cerah yang biasanya dia temukan di kereta
bawah tanah New York. Ketika dia masih umur 17-an, kepolisian menuntutnya 30
ribu dolar dengan alasan vandalisme. Seniman—yang menambahkan labelnya sebagai
Cartoon dengan kata Mister dengan tujuan dilihat sebagai orang dewasa – ditangkap
sebagai pelaku di bawah umur. Dia menghindari pergi ke penjara anak-anak dengan
mengaku bersalah.
Cartoon masuk ke dalam masa percobaan dan didenda sebesar
3.000 dollar. Di era tersebut, pelaku vandal graffiti remaja bertanggung jawab
untuk membayar 1/10 kerugian dari yang diakibatkan. Cartoon membayar hampir setelah hukuman disahkan, ketika dia mendapatkan pekerjaan
pertamanya: membuat mural untuk sasana Tinju. “Aku menggunakan
grafiti untuk membayar utang akibat hukuman grafiti,” kata Cartoon sambil
tergelak. Tapi beberapa bulan kemudian sang seniman sudah kehilangan
ketertarikannya untuk menciptakan graffiti liar.
Melalui ketidaksengajaan, seorang fotografer dari majalah Car and Driver menawarkannya untuk
membuat grafiti ala geng buat latar belakang untuk sesi pemotretan, ini menjadi
portofolio Cartoon yang pertama. “Seseorang berhenti di SMA San Pedro dan
mengatakan, ‘Hey siapakah seniman grafiti terbaik di sini? Aku punya pekerjaan
untuknya mengerjakan sampul majalah’,” Cartoon mengingat.
Terobsesi dengan budaya mobil, Cartoon mulai melakukan pengecatan airbrush
untuk t-shirts di pameran mobil kustom dan sedikit demi sedikit mengerjakan lukisan
mural di pintu mobil dan kap mobil. Pada
umur 20, dia mendapatkan pekerjaan sebagai ilustrator di majalah Hustler dan setelah itu melakukan
pekerjaan sebagai pelukis sampingan komik cabul, lalu menjadi
desainer sampul album musisi hip hop Southland.
Terobsesi dengan budaya mobil pada 1992, dia bertemu Estevan Oriol, manajer
dari trio Cypress Hill. Mereka menjadi teman ketika Cartoon sedang mendapatkan
banyak sekali pesanan tato-tato. Oriol meyakinkan Cartoon kalau seni tato dapat
menjadi seni yang utuh dari apa yang sudah dia lakukan. Sang manajer mengontrak Cartoon untuk menciptakan sampul album buat Cypress Hill
dan membawanya ke dalam tur dengan grup yang suka pesta.
“Aku membiarkan dia mentato diriku,” kata Oriol. “Aku menunjukkan kepada
teman-teman dari Cypress Hill dan meyakinkan mereka untuk mendapatkan tato
juga. Ketika kita melakukan tur dengan Goodie Mob atau Outkast, aku selalu
bilang, “Cobalah ditato sama kawanku satu ini.”
Karya tato yang akhirnya memberi dia reputasi adalah yang dibuat untuk
Eminem. Pada tahun 1999, kurang dari 5 tahun setelah tato pertamanya yang
berupa senapan api, Cartoon melukis pemandangan kota pada tangan kiri atas sang
superstar. Ia terima kasih kepada popularitas dan pengaruh dari Eminem pada
saat itu, bisnis Cartoon menjadi titik puncaknya untuk mulai dikenal oleh masyarakat.
Cartoon telah menggambar desain-desain warna hitam telanjangnya (menggunakan
gaya seniman tato penjara, dia tidak pernah menggunakan tinta berwarna) kepada
artis Pop Who’s dan atlet basketball. Termasuk penyerang Utah Jazz Carlos
Boozer. Bayaran minimalnya adalah 1000 dollar setiap sesi. “Jika kamu menanyakan harga, kamu tidak bakalan bisa mendapatkannya,” kata
Cartoon. Walaupun dia menolak untuk ditanyakan berdasarkan harganya, tato skala
besar seperti angka “50” yang pernah dia gunakan pada punggung dan bahu rapper
50 Cent dikabarkan bertarif dengan harga 20.000 dollar.
Pada tahun 2002 saat pembuatan film “8 Mile”, Grazer seorang wakil ketua
dari rumah produksi Imagine Entertainment
mengingat bahwa dia mendengar Cartoon dari Eminem. Dia mengunjungi ke studio
tatonya, dan dengan kesan pertama yang baik, Grazer membuat kontrak untuk
membuat film biografi dengan judul tentatif Ink
dia juga mengontrak Cartoon untuk menjadi produser eksekutif dengan judul Lowrider.
“Dia memiliki penggemar bawah tanah yang banyak,” kata Grazer. “Aku menyukai karyanya baik tato, mobilnya, rincian gayanya. Dia itu cerdas dan asli. Kisahnya itu menarik.”
Tetapi, Nike, sempat menolak ketika Cartoon memberi proposal buat mendesain
produknya pada 2004. “Ini membutuhkan waktu setahun untuk meyakinkan Nike,
melalui proposal dan pertemuan yang banyak.” Cartoon???... dia kan tukang tato,
apa yang dia tahu tentang fashion? ingatnya mendengar dari perwakilan Nike. ”Aku
tidak menganggapnya hinaan, aku cuma bekerja secara multitasking, aku berpikir:
‘jangan terlalu fokuskan semua tenaga di satu tempat saja.’”
Sang seniman berteguh, sekarang sneaker edisi terbatas yang dia desain saat
berkolaborasi dengan Lance Armstrong terjual ratusan dollar di atas harga
retail. Nike akhirnya suskses merilis edisi terbatas dari
desain ulang Air Force 1 sneakers (seperti
model yang dia taruh gambaran tengkorak, sarang laba-laba dan tulisan ‘L.A.”)
termasuk “keluaran yang paling diminati dalam sejarah.”
Dalam menjaga citranya sebagai pahlawan untuk kaum Lowrider, Cartoon
mengendarai mobil yang dikustom, Chevy Impala keluaran 64, dari Skid Row menuju
Sunset Trip untuk pembukaan menuju billboard Fast & Furious.
Sesampainya di sana, si seniman menekan tombol untuk membuat bagian depan
mobil naik dan turun dengan gas spring hidrolik sebelum fotografer, reporter
dan kameramen berkumpul untuk mengabadikan.
Michel Moses, wakil presiden eksekutif dari pemasaran dan publisitas Universal Pictures mengatakan, studio
mengontrak Cartoon yang mereka deskripsikan sebagai “seniman graffiti terpenting di kota ini,” untuk menciptakan papan iklan
dengan tujuan menghubungkan kembali Fast & Furious dengan budaya jalanan
asalnya.
Studio memberi Cartoon kebebasan yang tidak biasanya untuk menggambarkan
adegan penting dan kendaraan di dalam film yang dirancang dengan visual yang
menjadi ciri khasnya: ada mobil-mobil macho muscle, femme fatale (istilah buat perempuan yang
cantik tapi berbahaya), tengkorak dia de
los muertos (perayatan hari kematian Meksiko) dan nama film yang dirancang
dengan font gothic gangster.
Baik seniman ataupun studio akan mengomentari harga buat mural. Seniman
graffiti lokal Revok dan Toomer ikut membantu Cartoon membuatnya.
Papan iklan tersebut adalah pekerjaan di dunia perfilman kedua untuk si
Cartoon. Dia mendirikan namanya di dunia perfilman sebagai seniman handal tahun
lalu dengan poster yang mengikutsertakan Al Pacino dan Robert De Niro di drama
kriminal berjudul “Righteous Kill” – sebuah gambar memberi kesan akan
kertas koran, poster orang buronan dan grafiti stensil.
“Dia serius
termasuk satu grupnya,” kata Peter Adee, presiden pemasaran
dan distribusi untuk rumah produksi Overture, yang menyewa Cartoon untuk
mendesain poster “Righteous Kill” dan Estevan Oriol yang memfotonya.
Mereka mencoba untuk mendapatkan ide sekomersial mungkin tanpa harus menjual
seninya. Mereka melakukan produksi gambar-gambar secara besar-besaran, tetapi
pada saat yang bersamaan tidak melakukan homogenisasi. Mereka tetap
mempertahankan seni dan akar muasal mereka.”
Mister Cartoon, seorang suami memiliki 4 anak, melacak kesuksesan personal
dan profesionalnya kepada pengalaman yang dia alami pada 1997 ketika dia
memutuskan untuk berhenti minum dan mengkonsumsi obat-obatan yang dia sukai
setelah beberapa tahun ikut tour dengan Cypress Hill. Seorang kawan dari dunia
tato, Baby Ray, membantu Cartoon meningkatkan teknik mentatonya sekaligus
menyediakan bantuan berupa tuntunan spiritual dan didikan keras.
“Aku tidak mengharapkan penghargaan, roti biskuit ataupun pujian,” kata
Cartoon. “Aku memutuskan untuk mengubah
hidupku dan menolong keluargaku.” Keputusan itu menghasilkan kejelasan untuk
mengejar ambisinya. Tetapi mengetahui sang seniman berniat untuk melakukannya,
diperlukan juga peraturan yang harus diikuti agar bisa berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar