Senin, 10 Desember 2012

MAH......




“Shubuh ini begitu mengharu, budidaya maaf akan kembali menghempas di lebaran kali ini... Dan aku belum mampu memberikan apa-apa untukmu.... Wajibkah aku pulang kali ini? Atau seminggu lagi setelah jalanan agak renggang....? Yah..,Maa...”

“Aku lewati di getir perjalan pagi, dalam hitam asap solar dan bijih pasir yang menyapu wajah-ku.. Aku kebut lewati lampu merah penuh terabas....
Astaga.. Aku teringat senyum-mu bunda, empat tahun yang lalu, kala itu...”

“Beliau pelukis,penyair,guru,ustad,dan bapak rumah tangga yang bisa diandalkan...”
Aku kangen kamu pak...

“yang kemarin aku belikan minum dengan teman2 maaa, yang tadi aku belikan obat-obatan temani aku sendiri maa, dan esok tidak ada sisa yang bisa di belanjakan... Maaf ma, aku belum bisa membalas sms-mu, tapi aku akan segera di rumah, mama....”

“dimata bunda aku lihat banyak kekecewaan, tapi tolong coba kau lihat mataku bunda, dan tataplah ada banyak kuat harap tuk bahagiakanmu....”

“belajar untuk tidak berharap banyak di tanggal 1, karna ayah sudah pensiun dan mulai tua, semoga hari ini banyak appointment tattoo dan pesanan jarum...”

“2 do'a hari terakhir untuk ayah, lalu 2 keajaiban datang menjelang, lalu yang ke 3, semoga ......”

“salam buat ayah sama bunda... :)
aku disini bisa bertahan belajar menghidupi diri sendiri.”
10 January 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar