Rabu, 17 Desember 2014

Seminar Ekspedisi Budaya “Siberut Mentawai”

Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta

Sasenitala adalah UKM di bawah Payung Kampus ISI Yogyakarta yang berfokus pada kegiatan Konservasi Alam Budaya, pada Jumat (14/12) menggelar acara Seminar Ekspedisi Budaya bertajuk “Siberut Mentawai” dengan mengundang pembicara seniman tato Durga ( Durga Tattoo ) bertempat di ruang Audio  Visual jurusan Seni Murni. Presentasi merupakan buah tangan kepulangan Durga dari Siberut Mentawai yang ke-5. Sebelumnya, Durga lebih focus mengenai budaya tato tradisional mentawai, pernah menggarap proyek video documenter “Mentawai Tattoo Revival” bersama Rahung Nasution. Perjalanan kali ini tidak focus ke tato saja, yaitu meliputi wilayah sosio-kultural, misal seperti ritual adat suku Mentawai mengenai bagaimana pesta babi sebagai symbol penghormatan. Durga menayangkan aktivitas adat setempat dalam berburu, mengolah babi, dan menerangkan tiap kegiatan yang mereka maknai penuh filosofis. Sebagai contoh kebiasaan para tetua adat shaman, sikerei yang mencoba meramal masa depan dari ‘jeroan’ (hati hewan).

Ada cerita mengenai perdebatan ‘apakah tato motif adat hanya boleh dimiliki orang tertentu?, bolehkah orang di kalangan non adat memiliki tato tersebut?’ pertanyaan itu di jawab Durga dengan ‘Isu mengenai itu hanya diributkan oleh orang di lingkungankota. Justru ketika kita memiliki tato sama dengan masyarakat adat, mereka senang sekali, mereka menganggap seseorang adalah bagian dari mereka, mereka akan lebih menerima siapapun berpenampilan seperti mereka dan turut dalam aktivitas mereka, seperti berburu, makan dan tinggal bersama di uma’. Dalam sesi Tanya jawab peserta seminar kurang partisipatif, adapun pertanyaan yang di lontarkan tidak memacu diskusi berjalan hangat, barangkali peserta terlalu asik menikmati cerita Durga, dan mereka puas dengan materi yang telah disampaikan. 


@huhumYK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar