Yogya Karya, sebuah ruang yang menaruh
perhatian di berbagai skena youth
culture, urban culture berbasis
di Yogyakarta. Dimulai Januari hingga Maret nanti, akan menggelar project
berupa video graffiti bertajuk “Nsideone
Profile”. Project ini digagas lantaran melihat adanya kecenderungan,
fenomena, dan pergerakan menarik di seputaran subkultur graffiti. Dengan riset
kecil nan sederhana, mencari informasi dari berbagai tempat nongkrong,
observasi via media sosial, berkunjung ke gelaran acara. Kemudian diputuskan
untuk memilih Nsideone sebagai profile untuk di angkat, ini dengan bermacam
pertimbangan, misal mengenai progress karya-nya dari waktu ke waktu,
kadar ke-aktif-an dia dalam menyediakan porsi besar untuk menggambar, misal
bersama komunitas, mengadakan event, partisipasi gelaran acara, juga beberapa
pencapaian-nya melalui graffiti, selain itu penting juga bagaimana cara Nsideone
mensiasati diri agar tetap konsisten berkarya di sela waktu yang kadang tidak
memungkinkan, sehingga ada upaya dia untuk menjadi seorang writer yang ideal, dalam rangka mengerjakan
karya terbaiknya.
Nsideone merupakan satu dari
sekian banyak pemain, yang bisa dikata sangat serius berkarya, dari tema,
konsep, teknis, dan spot (tempat menggambar) dipikirkan secara matang. Bahkan
di salah satu interview,
ia mengakui bahwa kerja untuk graffiti, rela bekerja (mencari uang) untuk
menghidupi (membuat) graffiti. Sungguh! pilihan yang tidak main-main. Nsideone
juga merupakan pelaku aktif yang menyentuh wilayah hampir menyeluruh, di
wilayah tim (bersama Eve Crew), komunitas ( Gembel Urban ), project semacam
(Alpabhet), dan beberapa kali turut dalam pameran, menyisir ke Ruang Galeri,
dari gelaran Gardu House sampai FKY ( Festival Kesenian Yogyakarta).
Dalam project gagasan Yogya
Karya, akan menyajikan video dengan durasi kurang lebih 10 menit, bakal
menampilkan informasi mengenai
profil seniman, profil karya, dan tayangan kuratorial. Kemasan bermaksud
mengandung unsur informatif,
edukatif, dan entertainment tentunya. Serangkaian tugas tengah berlangsung,
mengumpulkan fragmen-fragmen karya jalanan untuk menyampaikan bagaimana,
aktivitas, dan sisi lain seorang seniman di balik wajah graffiti-nya.
Sebagai finalnya, video
project akan di unggah di akun youtube Yogya Karya. Melalui gelaran project,
Yogya Karya mencoba membangun ruang untuk mempertemukan pelaku-pelaku kreatif,
menghubungkan seniman dengan berbagai profesional lain, muara-nya adalah
mendistribusikan karya mereka dalam jangkauan wilayah yang lebih luas. Lebih
panjang, yaitu tercipta-nya project berkelanjutan atas momentum ini. Segalanya,
sebagai wujud apresiasi bersama.
Kegiatan ini di dukung oleh Wadezig, Murka, Monstaind,
Squad Store, Mangsi Tattoo, dan mengajak kerjasama dengan MagicInkMagz,
Warningmagz, Badhabites Magz, TMT Indonesia, ISAD, Ketjil Bergerak, dll. Dan
inilah! Gerak karya anak muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar