13 Juni 2015, Martin
Coffee, Sleman, Yogyakarta
Pameran E-Lips Art Ring
mencoba menawarkan kemasan lain dalam rangka menanggapi era kemodern-an.
Gelaran ini digagas oleh “Semongko Syndicate” dengan cara menyuguhkan kompetisi
seni rupa. Terinspirasi dari geliat ruang maya, banyak seniman menjelma menjadi
netizen yang kreatif, fenomena ini bisa
dilihat seberapa dinamisnya aktivitas dunia seni rupa virtual, mulai dari berkembangnya
galeri online hingga akun pribadi milik para perupa disulap menjadi museum pribadi yang bebas
diakses oleh para penikmatnya.
Pelaksanaannya, banyak peserta menghadirkan gambar dengan nuansa sensual dan gestur nakal, banyak seniman menangkap fenomena dunia maya melalui objek perempuan (sex) sebagai komoditi. Tanggapan tersebut beragam, ada yang mengemas karya sebagai senang-senang, menertawai, juga mengkritik secara frontal, ada juga melalui kacamata seni berbuah nasihat-nasihat terkesan religius. Pameran dibuka oleh Sri Krishna, dalam pidatonya menyampaikan, “saya selalu tertarik dengan aktivitas anak muda, menjadi sebuah kehormatan bisa berdiri disini, ruang seni membuat batasan usia terasa kabur, yang terpenting tetaplah berkarya, berkesenian itu melelahkan, namun tidak boleh berhenti”. Pertunjukan musik di hadir oleh Dear and Friend, Telat Bertiga, Sri Krishna, kemudian disusul kolaborasi dan sesi jamming yang sesekali terngiang ucap mengenai ‘karya seni’. @magicinkmagz
Pelaksanaannya, banyak peserta menghadirkan gambar dengan nuansa sensual dan gestur nakal, banyak seniman menangkap fenomena dunia maya melalui objek perempuan (sex) sebagai komoditi. Tanggapan tersebut beragam, ada yang mengemas karya sebagai senang-senang, menertawai, juga mengkritik secara frontal, ada juga melalui kacamata seni berbuah nasihat-nasihat terkesan religius. Pameran dibuka oleh Sri Krishna, dalam pidatonya menyampaikan, “saya selalu tertarik dengan aktivitas anak muda, menjadi sebuah kehormatan bisa berdiri disini, ruang seni membuat batasan usia terasa kabur, yang terpenting tetaplah berkarya, berkesenian itu melelahkan, namun tidak boleh berhenti”. Pertunjukan musik di hadir oleh Dear and Friend, Telat Bertiga, Sri Krishna, kemudian disusul kolaborasi dan sesi jamming yang sesekali terngiang ucap mengenai ‘karya seni’. @magicinkmagz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar