Edouard Manet menggarap ilustrasi cerita Edgar Allan
Poe (1809-49) yang diterjemahkan Baudelaire, untuk pertama kalinya karya Poe
terbit dalam bahasa Perancis. Beberapa karya litograf dikerjakan dengan baik, meskipun
sebelumnya Manet tidak begitu memahami gaya penulis Amerika, terutama untuk
tema drama-gothic.
Baudelaire,
sastrawan yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris luar biasa, membuat banyak
terjemahan karya Macabre,Poe selama
kurun waktu 1852-1865. Karya terjemahan tersebut bisa dibilang terdapat
modifikasi dari karya aslinya, ia sekaligus memperkenalkan para penulis Amerika.
Sebelumnya karya berbahasa Inggris kurang dikenal dalam dunia sastra dan seni Perancis.
Mallarme, sahabatnya, kerap kali menyebut Baudelaire sebagai pengarang terpesona dengan karya Poe. Keduanya juga sangat dipengaruhi Poe, pengarang
yang memiliki komposisi artistik yang aneh, penyair gelap, pemerhati kehidupan
modern dan juga penulis pertama cerita detektif, The Murders in the Rue Morgue (1841).
Edgar Allan Poe, 1860, Etsa karya Edouard Manet, dibuat untuk karya terjemahan Charles Baudelaire |
Rekan Sejawat yang Visioner
Baudelaire begitu
kagum terhadap kualitas puisi Poe yang visioner dan memiliki perasaan mendalam
pada tema pesakitan – sebagai sesama penulis. Sepanjang hidup, Badelaire dan Poe
sama-sama menderita kemiskinan dan hanya sedikit mendapat apresiasi dari dunia
sastra formal pada jamannya. Keduanya mempunyai kecenderungan keluar dari
pakem, berikut menggarap topik misterius yang bernuansa penuh fantasi,
seringkali aneh dan tidak masuk akal. Keduanya selalu mencari tapi tidak pernah
benar-benar menemukan keindahan – jalan keluar dari permasalahan hidup. Mereka
sama-sama mati muda, Poe lebih muda dari Baudelaire, kematiannya menyisakan
banyak teka-teki. “Kehidupan Edgar Allan Poe adalah tragedi yang menyesakkan
hati, kematiannya pun berakhir dengan tragis.”, tulis Baudelaire di tahun 1861.
Seolah-olah semua telah diramalkan sendiri dengan cara mengerikan.
Le Corbeau, Manet, untuk halaman awal |
Bagi Manet,
yang secara umum memiliki kepribadian riang, puisi Poe menjadi kontras, kurang
mempresentasikan fakta nyata sebagaimana khas gaya Manet. Tentu karya melodramatis
– gotik –Poe kurang pas, tidak sesuai dengan gaya hidup kota yang
mempresentasikan kehidupan modern seperti yang biasa dijumpai dalam lukisan Manet.
Tetapi karya sketsa potret Poe yang digarap tahun 1860, memperlihatkan awal
ketertarikan Manet kepada penulis, dan digarap dengan apik. Gambar tersebut
lekat dengan nuansa gelap, mengingatkan akan karya-karya awal Manet, seperti
yang tertuang dalam ‘The Abshinte Drinker’.
The Raven
Seekor
burung berbulu hitam yang terbang lalu
lalang di udara merupakan kisah tersendiri bagi Poe dan Baudelaire, seringkali
keberadaannya sebagai pertanda buruk. Bagi Manet burung gagak adalah tantangan
tersendiri, terutama adalah kesempatannya menggambarkan objek dengan
mengeksplorasi bayangan serba hitam, seperti yang telah ia kerjakan sebelumnya
dalam poster Cats Rendezvous di tahun
1868.
Pada tahun
1874, ketika Mallarme menerjemahkan The Raven, prosa terkenal karya Poe, Manet
berkesempatan untuk mengisi ilustrasi buku temannya. Dicetak oleh Richard Lesclide
dalam edisi terbatas, hanya 240 eksemplar, dijual seharga 25 franc, di mana
setiap cetakan terdapat tanda tangan keduanya, Mallarme dan Manet, buku
tersebut menjadi barang mewah. “Perkamen dalam balutan Hijau muda atau kertas
kuning sebagai sampul, itu yang kami inginkan” sanggah Manet, dalam upaya menghadirkan
buku yang tidak biasa.
Sampul depan, seperti yang diinginkan Manet |
Terdapat juga logo penerbit edisi spesial, Richard Lesclide |
Lembar legalisir |
Manet
mengilustrasikan puisi dalam seri litograf dibumbuhi nuansa sinis dan absurd –
barang tentu tak sebagaimana yang dimaksudkan Poe. Burung terbang melintasi
jendela si pengkisah, kemudian bertengger di patung Athena, dewa kemuliaan bersama lambangnya,
burung hantu. “Dan gagak, enggan terbang, tetap bertengger, dan bertengger”
tulis Poe. Sementara Manet memperlihatkan burung itu seolah-olah terbang, turun
dari tempat bertenggernya. Kesemuanya hampir bernuansa satir. Seperti banyak karya
grafis Manet, karya litografnya tak pernah dipublikasikan (dipamerkan) ketika
ia hidup.
Manet selalu saja berulah, penyimpangan artistik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar