Lewat pertengahan
1860-an Manet dijunjung tinggi sebagai raja atas keberadaan ‘Manet Geng’, mereka
adalah sekumpulan seniman, penulis dan para bohemian yang berjumpa di Café
Guerbois dan café-café lain di areal Batignolles untuk mendiskusikan seni,
politik dan problem kehidupan. Manet juga membangun pondok di sekitar café sebagai
rumahnya untuk istirahat dan melangsungkan berbagai aktivitas harian.
Suasana Cafe Guerbois |
Pada
januari 1864 Henri Fantin-Latour melukis pertemuan para Parisian Avant-Garde (pada
saat itu sebutan tersebut belum disematkan). Karya itu berjudul Homeage to Delacroix, memperlihatkan
sebuah pertemuan yang begitu ambisius. Tatapan mereka tak ada yang tertuju pada
potret yang tergantung di belakang mereka, seolah tanpa menaruh hormat pada sebuah
potret dari seniman besar romantisisme yang meninggal menjelang Agustus.
Semuanya tak memandang satu sama lain, fokus dengan penglihatannya
sendiri-sendiri. Satu yang tak bisa dipungkiri adalah sosok Gautier, yang menghadapkan
wajahnya paling berbeda dengan yang lain, menjauhi pemirsa.
Henri-Fantin Latour melukiskan generasinya |
Paling
menonjol di antara mereka adalah Manet. Berdiri secara langsung di bawah
tatapan sang Maestro, ia terlihat rileks, dengan jas yang tak dikancing dan
tangannya berada di saku celana.
Selanjutnya, di sebelah kirinya adalah Baudelaire, terlihat rapuh namun cukup
elegan dengan sapu tangan di kantong baju, tepat di dadanya. Baudelaire
barusaja memperjuangkan Manet, ia berkata, “ada hasrat untuk marah, seperti
halnya orang-orang yang begitu setia… melakukan apa saja yang dia bisa dengan
cara yang paling masuk akal, tapi sayangnya ia telah dicap oleh romantisisme sejak
lahir.” Hal tersebut seolah menjadi kecenderungan dalam melayangkan pujian,
terutama bagi Baudelaire yang mengagumi romantisismenya Delacroix.
Duduk di
tengah dalam lukisan adalah Champfleury, terlihat ke-bapak-bapakan dengan
tangan bersedekap, (lahir 1820, pembela setia realisme, ia adalah yang tertua
dari grup tersebut). Berdiri setelahnya adalah Whistler; dengan setelan paling
dandy, seorang pelukis Amerika yang juga turut memamerkan karya di Salon des Refuses. Fantin-Latour menggambarkan
dirinya dalam balutan kemeja panjang dengan memegang palette. Kritikus seni Jean Rousseau merespon karya tersebut yang
memicu perseteruan, ia berkata gambar sangat identic dengan pemujaan “untuk kejayaan
realism” para seniman “berkumpul intim mengelilingi tuan, sang master Champfleury”.
Dalam peristiwa ini kiprah Manet terlabel sebagai si pelukis realis, meskipun
sebenarnya ia tak pernah mengakui kategori tersebut sebagai dirinya.
Para Seniman Lain
Ada seniman
lain yang kerap tergabung dan berkumpul di café Guerbois. Di antaranya adalah Degas,
Paul Cezzane, meski Cezzane seringkali merasa canggung dan kurang nyaman di
tempat Manet – Pierre-Auguste Renoir,
Claude Monet dan Alfred Sisley. Penulis seperti Emile Zola, seorang
jurnalis dan novelis, segera mendapatkan tenaga berlebih untuk mendukung Manet,
kritikus Louis-Edmond Duranty juga turut beradu argumen setiap jumat sore.
Para Bohemian |
Pernah pada
suatu hari keadaan memanas, tepat februari 1870, tersebab ulasan yang dibuat Duranty.
Manet menantangnya berduel. Dua orang itu berkelahi, beradu fisik, sebabnya
Manet sakit hati atas kritik yang dilontarkan kepadanya. Untung keduanya lekas
berdamai, kemudian keduanya saling memperbaiki pertemanan mereka.
Pertempuran Kearsarge dan Alabama
The
Alabama, sebuah sekutu koloni yang dibuat Inggris di saat perang sipil Amerika,
sebagaian besar telah mengganggu jalur pengiriman US sebelum akhirnya terkepung
di Cherbourg. Pelayaran diberangkatkan pada 1864 untuk menyerang konvoy pasukan
Kearsarge milik Amerika. Bagi Manet, yang pada peristiwa itu bertepatan pada
hari libur berkesempatan untuk menggambarkan pertempuran heroik melawan
perbudakan. Ini juga yang membuatnya melukis secara luar biasa atas kekuatan
peristiwa di laut, subjek yang ia sukai.
Alabama and Kearsarge karya Manet menggambarkan laut yang begitu dramatis |
Karya itu
berhasil dipamerkan oleh seorang dealer kecil secara private, Cadart, lukisan mendapat beberapa catatan. Horizon yang
tinggi menjadikan kapal tampil tidak dominan. The Alabama terbakar di tengah
nya, tetapi Kearsarge lebih jauh, terlihat di kanan atas. Adegan pertempuran semacam
ini terbiasa disajikan dalam glamour, dimana laut hanya berfungsi sebagai
latar, bukan sebagai eleman utama yang mengisi gambar, menjadikan laut lebih
dramatis.
Masa di
mana Manet menghabiskan banyak waktu di Café, bersamaan dengan hadirnya asumsi
“café berperan sebagai pusat kehidupan paris, ia juga sebagai subjek yang
dilukiskan secara terus menerus oleh para impresionis". Konon pada 1870 terdapat
30.000 café dan brasseries (diambil
dari brewery, atau café yang menjual beer). Keberadaannya mengapit jalan lebar
yang dibangun oleh Haussmann. Felix Whitehurst, jurnalis inggris mengisahkannya
pada 1870-71, ia membandingkan orang-orang yang duduk di sepanjang café dengan
para pemirsa yang meminati opera di Champs-Elysees. Jika para peminat café Guerbois
dan bohemian lain tidak semewah dari orang-orang di opera, mereka dapat
menghidupkan suasana dan memberi nilai dengan diskusi-diskusi. Pada akhirnya café memberi
dampak dengan menghasilkan benih-benih baru para Avant Garde, sebuah konsep yang hanya benar-benar terlahir di kafe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar