Kebanyakan para seniman Perancis melukis perempuan secara berulang-ulang
– telanjang, setengah telanjang juga berpakaian. Manet tak biasa dengan cara
melukis pada kebanyakan, dia menafsirkan perempuan yang ia gambar secara
perorangan. Semua perempuannya menandakan karakter yang kuat juga kecerdasan. Terkhusus
perempuan yang dekat dengan Manet, di kemudian hari menjadi seorang seniman.
Victorine Maurent
Perempuan paling penting dalam hidup dan kesenian Manet, selain
istrinya Suzzane, keduanya menikah pada Oktober 1863 yang kemudian tinggal
dengan nyaman di rumahnya, adalah Victorine Maurent. Ketika mereka bertemu pada
1862, Victorine baru berusia 18, tetapi ia memiliki semua kepribadian bak orang
dewasa, ia adalah salah satu bagian dari masyarakat jalanan miskin di Paris. Dia
pernah berpose untuk keperluan fashion, dan kemudian untuk para seniman. Tetapi
untuk dua tahun ia intens menjadi model
Manet, paling menonjol di Le Déjeuner sur
l'herbe dan Olympia. Ia kecil,
berambut merah dan langsing, Victorine terlihat benar seorang parisienne, tidak – bukan semenakjubkan kecantikan
klasik. Manet menyambutnya dan dia tak pernah mencoba melukis perempuan
tersebut sebagaimana yang lain, benar-benar seperti adanya, yang merupakan
bagian dari kejujuran artistiknya yang paling esensial.
Monumen awal perkenalan Manet dengan Victorine |
Konon, kali pertama Manet menjumpai Victorine, ia sedang
membawa gitar – dia juga bermain violin – dan Manet melukiskan dia sebagai
musisi jalanan pada karya (Street Singer,
1862). Yang tak biasa adalah Mademoiselle
V. . . in the Costume of an Espada. Menggambarkan dia seolah-olah ambil
bagian dalam pertarungan banteng. Ini terlihat Manet seolah menghina sisi
heroik dari ring banteng. Lebih lanjut, cukup membuat gunjingan tersebab
perempuan yang memakai busana laki-laki, mengekpos kakinya, walaupun memakai
stocking. Kemudian menjadi pertimbangan agar karya dicabut, bahkan telah membuat
syok.
Skandal melulu,lihat baju cewek, dan kaki yang menggunakan sepatu kota |
Guncangan selanjutnya terbukti, bagaimanapun, datang tahun
selanjutnya dengan dua karya besar telanjang. Keberanian Manet dalam
menggambarkan, meski sempat membuatnya kendur ketika menghasilkan kehebohan
dari kedua lukisan telanjang, semakin menguatkan hubungannya dengan Victorine, entah
secara seksual atau tidak. Ia tengah menyindir kelas menengah atas, karyanya
jadi dikenal luas, menjangkau dunia yang lebih variatif, meskipun Manet sendiri
tidak pernah benar-benar menjadi bohemian. Victorine menjadi model untuknya,
untuk terakhir kali dalam lukisan The
Railway (1873)
Segera setelahnya, Victorine sendiri mulai melukis, di tahun
1876 lukisannya benar-benar diterima oleh Salon, yang mana justru kepunyaan Manet
ditolak ketika ia mengirimkan karya. Selanjutnya beberapa karyanya sukses di Salon,
yang beberapa seninya erat dengan tema seputar alam , ia hidup hingga tahun
1927.
Berthe Morisot
Dikenal dengan pesona dan kecantikannya, Berthe Morisot (1841
- 1895) datang dari keluarga yang terpandang, keturunan leluhur Fragonard,
pelukis besar Rococo. Ia pertama kali belajar dengan pelukis Corot, pelukis
pemandangan, dan beberapa karyanya diterima oleh Salon. Dalam pertemuannya dengan
Manet di 1868, ia menulis kepada suadara perempuannya, “aku mendapati dia cukup
menawan, lebih dari yang aku suka” Manet merasakan hal serupa, keduanya menjadi
kawan dekat, kendati kemungkinan lebih dari itu. Manet menggambarnya selama
sebelas kali di tahun pertama, dan lebih untuk tahun berikutnya, paling
terkenal adalah “The Balcony: di tahun 1869 di mana ia tergamar dominan,
mengenakan gaun kepunyaannya, mata hitam, dan rambut gelap. Sementara Manet
mengajarinya melukis lebih banyak, pada tahun 1870 dia kemudian beralih memperlihatkan
impresionisme, jua mendorong Manet untuk melukis ‘en plein air’. Di tahun 1871
dia menikahi Eugene, saudara kandung Manet.
Berthe segera menolak seni akademis dan turut berpameran di
hampir semua ekposisi impresionis, untuk kemudian namanya sangat
dipertimbangkan, satu dari gerakan ‘trois grandes dameri ‘ (tiga perempuan
besar). Ia spesial dalam lukisan pemandangan halus nun lembut dengan teknik
ringan dan anggun, dia juga mumouni dalam cat air. Ia meninggal tak lama
tersebab penyakiyt peneumea.
Eva Gonzales
Terakhir dari ketiga seniman perempuan yang diketahui
sebagai anak didik resmi Manet, ialah Eva Gonzales (1849-83), lahir di Paris
dari ayah berkebangsaan Spanyol, Eva dan Manet bertemu pada 1869, kemudian
Manet melukis potret Eva, karya itu di tahun selanjutnya diterima di Salon. Eva
juga punya lukisan yang diterima di tahun yang sama. Yang pertama sangat dipengaruhi gaya Manet.
Eva mengembangkan gayanya sendiri. Meskipun juga banyak
dipengaruhi impresionis, begitu juga juga mengikuti contoh Manet, dia tak pernah
berpameran dengan impresionis. Pada tahun 1878 dia menikah dengan pengrafis
Henri Gueard, di mana ia banyak memakai suaminya sebagai subjek lukisan. Eva
meninggal karena penyakit embolism, 2 hari setelah kematian Manet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar