Menyambut Salon 1876, Manet mengirimkan dua karya berbeda,
tapi sama-sama dalam gambar impresif. Le
Linge (The Laundry) dan The Artist.
Salon sekali lagi menolaknya. Salah seorang panitia, si juri berseru, “Cukuplah
semua ini, 10 tahun sudah kami telah memperkenankan Manet untuk membuka
lembaran baru, tapi ia tidak pula mengerjakannya. Justru kebalikannya, ia
bertambah jelek, Tolak dia! Menjijikan.” Manet memutuskan untuk membuat
pamerannya sendiri.
Pameran Manet
The Artist, atau Portrait of Gilbert Marcelin Desboutin, 1875, oil on canvas. Juga ditolak oleh Salon 1876, karya ini menggambarkan benar sosok Bohemian. |
Pada waktu bersamaan, grup impresionis sedang menghelat
pamerannya yang kedua, tetapi Manet juga ditolak untuk bergabung bersama
mereka, ini merupakan keputusan yang cukup membingungkan pada jamannya. Satu
dari kasus ini telah dibenarkan secara retrospektif, dari waktu ke waktu. Manet
tidak bisa diposisikan diantara para impresionis, bahkan tidak sebagai raja.
Manet merancang kartu undangan dengan apa yang kemudian jadi
motto, “Jadikan ini kebenaran, dan biarkan orang lain mengatakan apa yanag
mereka sukai.” Di bawahnya terdapat pesan sopan namun mengandung ironis. Manet
memohon... baginya merupakan suatu kehormatan-penghargaan, untuk datang dan
melihat karya yang diutolak oleh juri pada 1976, demikian yang lain juga akan
di display di studionnya, dari 15 April 15 hingga 1 Mei. Pameran resmi dibuka dengan
cara membuka pintu studionya, sesaat sebelum pameran Salon dibuka, ini
ditujukan untuk menarik perhatian publik secara starategis (isu yang dijual
salon).
Karya Manet, Le Bon Bock, Yang sudah cukup populer di kalangan publik |
Dalam hal ini dia sangat sukses, lebih dari 4000 pengunjung
datang, sebagian tertarik karena kesempatan untuk melihat lukisan di studio
sang seniman dan sebagian lagi tersebab telah mengenal si pria yang menggambar Le Bon Bock. Banyak pemirsa meninggalkan
komentar di buku tamu, sedikitnya turut memberikan respon baik, “Aku merasa
bangga sebagai pengagum Manet.” yang menjadi ciri khas satu-satunya. “Manet
sebaiknya, seseorang yang selalu mencuci kainnya di rumah.” terang yang lain.
Mery Laurent, pengunjung yang mengagumi karya Manet, di kemudian hari memiliki hubungan dekat dengan Manet. |
Ada seorang perempuan, melihat itu, menangis dengan
tersedu-sedu, “Ini sungguh hebat.” dia adalah Mery Laurent, yang dikenal karena
kecantikannya. Dia kemudian menjadi seorang yang dekat dengan Manet, dan
melukisnya berulang kali di tahun selanjutnya. Puas dengan responnya,
memberinya versi terkecil dari karya “The Execution of Emperor Maximilian”.
Reaksi Kritis
The Artist
tersebut, merupakan potret-panjang-penuh dari pelukis dan pegrafis Marcellin
Desboutin (1832-1902). Desboutin dengan brewok mengenakan topi miring, terlihat
khas bohemian. Seorang jurnalis mengatakan secara ambigu, “Sebuah intensitas
dari kehidupan yang tak dipertanyakan dalam karya ini, semua dari seni bohemian
dapat ditemui dalam karya ini.” Tetapi kritikus Jules-Antoine Castagnary
menuliskan bahwa “Seharusnya telah menjadi satu dari yang terkuat di Salon....
ini bukanlah keputusan bijaksana untuk menolak Manet. Ia tahu-diketahui kuat, sebagai
seniman otentik. Mungkin caranya tak sesuai dengan kamu, tapi inilah dia.”
Soal Le Linge (The
Laundry), ia kurang dimengerti, dilukis dengan lepas hampir mendekati gaya
impresionis dengan warna cahaya, memperlihatkan seorang perempuan, memeras
cucian di kebun dengan gadis cilik berjarak tak jauh yang mencari sesuatu di
ember. Tak seperti Degas yang banyak sekali studi tentang laundry – dunia mencuci, ini benar-benar murni pemandangan
domestik. Manet menggarap dari subyek yang terjadwal (rutinitas). “ Si
perempuan cukup sulit diindikasi, gambarya lemah, lengan si kecil sakit“ tulis
sebuh kritik di Le Presse. Ada
tambahan lain di Paris Journal, “Tak
ada yang sebaik si kecil kecuali boneka bayi tanpa bentuk dan gambar...
segalanya tercipta berantakan, tanpa presisi dan tanpa efek. Pendek kata, Manet
kualat dan terkutuk untuk melukis
impresionis.
Studio Elegan
Beberapa pengunjung pameran Manet sudah tak mengharap
ekpektasi lebih akan mutu karya ketika berada di loteng seniman, sebagaimana
kecenderungan para seniman bohemian. Namun, mereka justru terkejut ketika menemukan
pameran lebih meewah, elegan, luas, dan nyaman. Jean de Paris seorang nama
samaran dari jurnalis Le Figaro, menulis
“ Manet ..... dalam karyanya sungguh dapat diterima masyarakat, ini
menyenangkan, menawan, juga mewah. Boleh jadi, ini sedikit terlalu serius
dengan panil oak, balok-balok dan perapian memadai. Tapi ini sangat menyenangkan
sedap di mata. Seorang hampir dapat membayangkan dirinya tengah berada di
ruangan Louvre, dengan empat jendela, tiga curtainless,
dan pencahayaan standar museum.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar