Senin, 10 September 2018

Edouard Manet dalam Komune Paris dan Perang Sipil

Fires in Paris, Michel Fichot, 1871, litograf berwarna.
Seketika revolusionis komunal didesak keluar dari pusat kota oleh pemerintahan kota, mereka membakar banyak bangunan publik pada 24-25 Mei 1871 menghanguskan Tuileries dan banyak tempat lainnya.

Manet tidak sepenuhnya lolos dari kekecauan politik pada 1871, yang pada saat itu terjadi penekanan besar-besaran terhadap Komune Paris. Lukisan-lukisan yang abstrak akan kekerasan di jalanan dan eksekusi massal menyangkal bahwa dia tidak mempedulikan masalah yang terjadi pada saat itu.
Ketika Manet meninggalkan Paris, dia tidak mengalami luka fisik namun secara psikologis dia sangat kelelahan. Dia mengunjungi Archachon di Atlantic dekat Bordeaux untuk melihat keluarganya dan  mengunjungi Bordeaux daerah pemerintahan sementara Prancis. Di situ dia mengerjakan lagi lukisannya walaupun hanya sebentar.

The Port of Bordeaux yang dia buat saat itu terkesan menipu sebab di lukisan tentang pengiriman barang tersebut tersembunyi pernyataan dukungan tehadap Republik baru. Karya Manet lain yang tidak informatif dan memiliki ciri khas Manet adalah Interior of Arcachon yang menggambarkan Suzanne dan Leon di dekat jendela.  Di Bordeaux, Manet bertemu lagi dan ingin melukis Gambetta, yang dia anggap sebagai penyelamat dari Republik Prancis. Tetapi sekali lagi Manet terlalu sibuk.
Sementara itu, Manet menghadapi masalah keuangan yang tidak biasa karena masalah politik yang memotong sumber-sumber pendapatannya. 

The Barricades, 1871, tinta, cat air dan gouache.
Manet seorang republik tetapi bukan revolusioner, menyaksikan penekanan terhadap komunal radikal dengan perasaan yang bercampur aduk. Pose dari penembak di atas merupakan eksekutor dari Maximilian
Pada bulan April, ketika dia masih jauh dari Paris Manet mendengar bahwa dia dan beberapa seniman lainnya telah dimasukkan tanpa seijin mereka ke Federation of Artists di Paris. Grup ini dibuat oleh komunal revolusioner. Komunal tersebut telah berhasil menguasai kota yang mengakibatkan kaum borjuis lari ketakutan lagi. Hal ini didukung oleh kaum pekerja Paris yang marah ketika majelis nasional yang baru saja terbentuk dibawah Adolphe Thiers berisi monarkis yang ingin mengembalikan dinasti Bourbon lama. Walaupun Manet tidak mendukung Thiers (dia pernah memanggilnya penipu kecil), dia juga tidak mendukung komunal yang semakin brutal.

Perang Sipil
Ketika Militer negara telah memerintah untuk membubarkan dan menyerahkan semua senjata pada 18 Maret, para anggota komunal menolak. Anggota komunal perempuan bahkan berjuang di bagian depan untuk melawan tentara pemerintah yang ingin memindahkan persenjataan. Setelah itu pemerintahan revolusioner mengibarkan bendera merah, menyatakan keputusan-keputusan yang pada saat itu sangat radikal. Courbet mengawasi pembongkaran tempat yang sudah dirancang oleh Napolen I di the Place Vendome, ini merupakan salah satu penghancuran yang disengaja oleh para komunal.

Manet mensketsa gambar prajurit mati ini dengan bersemangat seperti karya lainnya walaupun dia tidak menyaksikan kejadiannya langsung.
Pemerintah sementara yang sekarang berada di Versailes merespon dengan memanggil tentara. Pada 2 April, perang sipil telah terjadi dengan adanya perang skala kecil di pedesaan. Paris sekali lagi, dikepung oleh tentara Prancis yang lainnya. Pada 21 Mei, pemerintah telah membanjiri pertahanan kota, tetapi para komunal tetap melawan. Mereka mendirikan banyak barikade di sepanjang jalan raya. Akan tetapi karena masalah kekacauan dan profesionalisme dalam Komunal Paris sendiri mereka terjebak dalam area-area kelas pekerja timur.

Para komunal sekarang membunuh beberapa tawanan penting termasuk Georges Darboy yang merupakan uskup agung Paris dan 2 jendral. Mereka memulai pembakaran yang menghanguskan banyak bangunan umum termasuk Hotel De Ville (balai kota) dan istana Tuileries. Para Komunal mengakhiri minggu berdarah pada akhir Mei, ketika setidaknya  20.000 anggota komunal telah dibunuh, banyak dari mereka menyerah. Jurnalis Inggris, Archibald Forbes pada saat itu mengungkapkan ”Paris kota yang indah telah dibakar,.... berlumuran darah...... rakyat Prancis saling menodong satu sama lain dengan senapan musket.”


Barikade-barikade di Kota
Manet tidak berada di kota tersebut ketika hari bersejarah tersebut terjadi, tetapi dia telah kembali pada awal Juni. Merasa ngeri akan kejadian tersebut, dia tidak mendukung revolusioner dan kelompok reaksioner, dia kemudian membuat sketsa-sketsa berdasarkan pengalamannya sendiri. Pose-pose dari kelompok eksekusi atau mayat-mayat yang bergelimpangan di jalanan  memenuhi karya-karya awalnya tetapi kebanyakan agak kabur.
Di bulan September, pada keadaan sangat kelelahan, Manet sekali lagi mengunjungi keluarganya di Bolougne untuk menyembuhkan dirinya dari kengerian yang terjadi 12 bulan lalu. Dia tidak akan mulai melukis lagi sampai 1872.
Edgar Degas 1864-65 Edouard Manet, Bust-Length Portrait etching, drypoint, and aquatint on laid paper 13 x 10.5 cm (plate) Metropolitan Museum of Art, New York






Tidak ada komentar:

Posting Komentar