Sabtu, 20 Oktober 2018

Ketika Manet Bertemu Monet


Manet menghabiskan musim panasnya pada 1874 di rumah sepupunya di Argenteuil dekat Paris. Ketika melukis bersama Monet dan Renoir, dia menciptakan karya-karya yang hampir impresionis, baik secara gaya atau subyek. Tetapi mereka tetap menjadi diri mereka sendiri: lebih solid, tidak begitu berkilau dan tidak begitu terobsesi dengan cahaya.
Daerah Argenteuil, dekat Paris, terhubung oleh sungai Seine.
Claude Monet telah pindah ke kota kecil Argenteuil  di Seine pada akhir 1871. Dia hidup disana selama 6 tahun, melukis lebih dari 150 kanvas dari pemandangan kota dan sungai secara en plein air (di ruang terbuka), menerapkan pewarnaan yang disandingkan untuk membuat efek khusus. Karya-karya ini sekarang termasuk mahakarya dari impresionisme.  Selama Monet mengerjakan itu, banyak seniman yang mengunjunginya, termasuk Renoir dan Manet pada 1874.

Walaupun Manet selalu menolak untuk memamerkan karyanya bersama dengan para impresionis, dia dilihat sebagai pemimpin mereka. Fakta kalau dia lebih mapan dan tua dari kebanyakan pelukis impresionis lainnya mengakibatkan sebagian hal tersebut. Manet meminjamkan Monet uang untuk membuat rumah di Argenteuil. Tetapi alasan sesungguhnya dari keunggulan Manet adalah dia yang pertama kali menghadapi prasangka zaman secara langsung, yang jarang dilakukan secara sukses oleh seniman lain. Dan gayanya berubah di pertengahan 1870-an berkat revolusi dari pelukis-pelukis muda.
Manet memang dihormati oleh para impresionis, ia tersohor sebagai tetua yang menginspirasi sifat radikal generasi setelahnya


House and Garden
Di tahun 1873, Manet melukis dua karya yang mengindikasikan bahwa gayanya berubah: On The Beach dan A Game of Croquet. Keduanya kurang memiliki kejelasan dan keluwesan yang ada di karya sebelumnya, menandakan dia melukis keduanya dengan en plein air.
Game of Croquet, 1873, minyak pada kanvas.
Bahkan sebelum musim panasnya dihabiskan bersama Monet, gambar miliknya bergerak menuju arah impresionis. Karya ini, melalui tema domestik dan eksekusi luwes, masih mempunyai palet warna yang cukup gelap dibandingkan karya yang sebelumnya.
Melihat karya Monet pertama kali pada musim panas 1874 lebih menginspirasi Manet untuk mengembangkan gaya melukisnya. Paletnya lebih ringan dan cerah, walaupun dia tidak secara total membuang warna hitam atau putih. Diatas semua itu, dia melukis dari dunia luar ketimbang dari sketsa-sketsa dalam studionya. Subyek lukisannya berubah juga.

Di The Monet Family in Their Garden at Argenteuil, dia menunjukkan Monet sedang sibuk di tamannya di sebelah kiri. Istri Monet, Camille, duduk di tengah bersama dengan bayi laki-lakinya sementara ayamnya sedang asyik diberi makan. Palet Manet di sini masih lumayan gelap dan digunakan di area datar akan warna, bukan goresan kuas patah khas impresionis yang lebih disukai.
(Hampir 50 tahun kemudian Monet mengingat hari itu ketika Manet ‘terpedaya oleh warna dan cahaya’ sedang melukis dan Renoir menyiapkan kuda-kuda didekatnya untuk melukis pemandangan yang sama. Manet “Dari waktu ke waktu akan mendekati kanvas milik Renoir. Kemudian, dengan meringis, dia diam-diam berbisik kepadaku... Dia tidak mempunyai bakat sama sekali. Sebagai temannya, tolong sarankan kepadanya untuk berhenti melukis.” Monet tidak memberitahukan saran tersebut.)
Poppies at Argentuil (detail) Claude Monet, 1873, minyak di kanvas.
Di Sungai
Musim panas itu, Manet melukis beberapa kanvas besar menggambarkan kehidupan di sungai. Ada banyak yang dilukis karena banyak orang Paris meninggalkan udara panas kota di situ. Menurut Theodore Duret, “Pengemudi perahu datang dari bermacam-macam kehidupan tetapi wanita yang bersama mereka adalah penghibur kelas 2.” Di Argenteuil, sepupu laki-laki Manet yang merupakan orang Belanda terlhat berada di kapal dengan seorang  wanita cantik. Tubuh-tubuh mereka masih memiliki kepadatan yang diratakan di mana hal tersebut tidak ditemukan di karya-karya kontemporer oleh Monet atau Renoir.

Monet dan Manet, disamping namanya mirip, berkat persahabatannya juga saling mempengaruhi, keduanya hampir mirip.

Di Boating, dimana  ada lagi seorang Pria bernama Rudolphe Leenhoff, warna-warnanya bahkan terlihat lebih segar, tetapi isolasi yang aneh akan dua figur yang mengacuhkan satu sama lain lebih ditandai—dan cita khas dari Manet. Pengaruh dari Jepang bisa dilihat di kurangnya di bagian horizon, yang terpotong dengan tidak baik di atas air.
Claude Monet melukis di Studio Kapalnya, 1874, minyak di kanvas.
Dilukis di gaya yang santai dengan cepat dan dengan coretan hampir kasar. Ini membuat setiap objek tidak substansisal seperti kilauan air, ini mungkin karya Manet yang paling impresionis.
Berbeda lagi dengan Claude Monet Painting in His Studio Boat, di waktu yang sama. Karya ini, dilukis dengan cepat, gayanya yang lepas dengan balutan kuas yang keras mungkin menjadikan ini yang terdekat dengan kenamaannya. Warna-warna cat air yang berkilauan dan bentuk yang hampir tidak berisi menunjukkan bahwa Manet dapat melukis seperti Impresionis ketika dia mau.
En Plein Air
Regatta at Argenteuil, Claude Monet, 1874, minyak pada kanvas.
Dilukis di tahun yang sama di tempat yang hampir sama dengan karyanya Manet, ini bisa dianggap dilukis oleh orang yang sama. Faktanya, ini oleh Claude Monet, yang pada saat itu memberi pengaruh penting untuk seniman yang lebih tua.
 Pusat dalam pendekatan menyeluruh Impresionis adalah penekanan mereka dalam melukis En Plein air, dimana mereka melukis di tempat terbuka ketimbang studio. Walaupun mereka bukan yang pertama untuk melakukannya –  John Constanble dan kemudian  pelukis-pelukis Barbizon telah mempionirkan teknik tersebut yang kemudian menjadi tanda khas mereka, terutama Monet. Pengembangan tabung logam dari cat membuat ini lebih mudah karena menghindari kebutuhan untuk mencampurkan lukisannya di titik tertentu.

yang maha kartun Daumier!

Snow Scene at Argenteuil - Claude Monet 1875 Drawing ,details painting National Gallery , London

Edouard Manet by Renoir

Joseph D. Tarantelli, Sketch of Monet's Snow at Argenteuil, 2016, Pencil on Paper, 7" x 10"

1 komentar: